JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel tentang meninggalnya mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif menjadi pemberitaan yang ramai dibaca di Kompas.com pada Jumat (27/5/2022).
Selain itu, berita tentang ratusan CPNS mengundurkan diri dan besaran gaji PNS juga menjadi terpopuler.
Kemudian, artikel soal Partai Nasdem yang mengaku tak tertarik bergabung ke koalisi bentukan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga menarik minat pembaca.
Berikut ulasan selengkapnya.
Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif meninggal dunia di DI Yogyakarta (DIY), Jumat (27/5/2022) pagi.
Buya Syafii, begitu sapaan akrabnya, meninggal dunia setelah sempat dirawat di rumah sakit akibat sesak napas.
Sebelumnya, Buya Syafii juga sempat dirawat di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, pada pertengahan Maret lalu.
Kala itu, Buya dirawat lantaran mengalami serangan jantung ringan. Ia dirawat selama lebih dari dua minggu saat itu.
Baca selengkapnya: Sebelum Meninggal Dunia, Buya Syafii Maarif Sempat Berjuang Lawan Serangan Jantung
Ratusan calon pegawai negeri sipil (CPNS) peserta seleksi tahun 2021 mengundurkan diri.
Data Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyebutkan, sejauh ini ada 105 CPNS yang menyatakan mundur dari total 112.514 peserta yang lulus seleksi CPNS 2021.
Menurut BKN, ratusan CPNS itu mundur dengan bermacam alasan, salah satunya karena gaji dan tunjangan yang diterima tak sesuai ekspektasi. Para CPNS ini menilai gaji yang ditawarkan terlalu kecil.
"Kaget melihat gaji dan tunjangan," kata Kepala Biro (Karo) Hukum, Humas, dan Kerja Sama BKN Satya Pratama saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (26/5/2022).
Baca selengkapnya: Jadi Alasan Ratusan CPNS Mundur, Berapa Besaran Gaji PNS?
Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali mengatakan, partainya tidak akan tertarik bergabung dengan koalisi yang rencananya dibentuk oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Partai Nasdem tidak tertarik gabung apabila koalisi itu terbentuk dengan tujuan kepentingan dan dominasi satu kelompok partai yang salah satunya mensyaratkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden (capres).
"Sekarang dia (PKB) mau (ajak) berkoalisi. Dia mau pimpin koalisi dan kemudian ingin jadi calon presiden. Ya sudah pasti Nasdem tidak tertarik. Nah ini yang saya katakan tadi bahwa kita tidak tertarik dengan kelompok macam itu," kata Ali saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/5/2022).
Baca selengkapnya: Nasdem Tak Tertarik Gabung Koalisi Bentukan PKB, Ini Alasannya
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.