JAKARTA, KOMPAS.com - Anggaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk penyelenggaraan tahapan Pemilu 2024 mencapai Rp 8 triliun pada tahun ini.
Akan tetapi, Ketua KPU Hasyim Asy'ari menyebut, baru sekitar seperempat dari kebutuhan anggaran itu yang telah dicairkan.
"Yang sudah cair Rp 2 triliun. Masih Rp 6 triliun lagi belum," kata Hasyim ditemui wartawan usai rapat bersama Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (24/5/2022).
Baca juga: Jadwal dan Tahapan Pemilu 2024 Terbaru Rancangan KPU
Ia menyebut bahwa besaran anggaran penyelenggaraan Pemilu 2024 kemungkinan tak akan dikoreksi lagi oleh DPR RI.
"Tapi persoalannya begini, cairnya kapan?" tanya Hasyim.
Pencairan anggaran ini dinilai krusial karena tahapan pemilu akan dimulai 14 Juni 2022.
"Paling dekat, kegiatan besar yang akan dilakukan adalah pendaftaran partai, ada verifikasi partai, antara Agustus-Desember itu kan perlu pembiayaan besar," ucap Hasyim.
Setelahnya, berbagai agenda juga telah menanti. KPU perlu menggelar sosialisasi dan menyampaikan berbagai hal ihwal kepemiluan kepada publik hingga kepada bakal calon anggota Dewan.
Baca juga: KPU Anggarkan Alat Pelindung Diri Rp 4,6 Triliun untuk Pemilu 2024
Hal ini juga termasuk bintek bagi tim para calon anggota Dewan, semisal bintek tentang menggunakan Sistem Informasi Pencalonan (SILON) KPU.
Pada akhir 2022 pun, akan digelar seleksi KPU tingkat provinsi hingga kota dan kabupaten.
"Itu kan butuh pembiayaan besar," ujar Hasyim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.