JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas membantah isu yang mengatakan dana haji digunakan untuk membangun ibu kota negara (IKN) dan berbagai keperluan lain.
Menurutnya, informasi yang menyebutkan dana haji digunakan untuk berbagai keperluan adalah hoaks.
"Saya ingin menegaskan bahwa tidak benar kalau ada hoaks yang mengatakan bahwa dana haji digunakan pemerintah untuk keperluan ini dan itu termasuk keperluan untuk membangun IKN. Itu sama sekali tidak benar," ujar Yaqut dalam keterangannya usai rapat terbatas di Istana Negara, Selasa (17/5/2022).
Baca juga: Jokowi Harap Jepang Berinvestasi dalam Pembangunan IKN
Dia menjelaskan, justru yang ada yakni pemerintah melalui Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menyubsidi jemaah haji.
Tujuannya agar biaya yang besar yang harus dikeluarkan jemaah lebih ringan.
"Agar biaya besar yang harus dikeluarkan oleh jemaah agar bisa ke Tanah Suci bisa lebih ringan bagi jamaah," tegas Yaqut.
Sebelumnya, Kepala BPKH Anggito Abimanyu mengatakan, setiap jemaah haji membayar sekitar Rp39,9 juta untuk ibadah haji.
Menurutnya, jumlah ini sudah disesuaikan dengan kebijakan pemerintah yang telah disetujui oleh DPR.
"Jemaah haji membayar sekitar Rp39,9 juta per jemaah. Jadi sudah sesuai dengan apa yang ditetapkan oleh kebijakan pemerintah dan disetujui oleh DPR," ujar Anggito dalam keterangannya usai rapat terbatas di Istana Negara, Selasa (17/5/2022).
Baca juga: Bertemu Moeldoko, GMNI Tegaskan Dukung Pembangunan IKN
Anggito menjelaskan, persoalan perhitungan biaya haji sudah dilaporkan saat rapat terbatas.
Dia menyebutkan, seluruh pembiayaan sudah siap dalam bentuk riyal Arab Saudi, dalam bentuk rupiah maupun dalam bentuk living cost serta dalam bentuk bank notes.
"Nah, jumlah yang kami sediakan sudah sesuai dengan apa yang telah menjadi kebijakan pemerintah dan disetujui oleh DPR. Untuk itu kami sudah siap mentransfer dana tersebut kepada kerajaan Arab Saudi melalui pelayanan hotel, katering dan transportasi melalui Kementerian Agama," ungkap Anggito.
"Jadi biaya haji yang dibutuhkan itu Rp 81,7 juta per jemaah atau Rp 7,5 Triliun sudah kami persiapkan," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.