BELUM lama ini, seorang teman menghubungi saya melalui aplikasi messenger. Dia tampak misuh-misuh karena narkoba telah mendera desanya yang berada di salah satu daerah tanjung di Kawarang utara bagian timur (tenggara).
Katanya, kerusakan semakin menjadi karena pengedarnya adalah anak tokoh masyarakat.
Teman saya tersebut bukanlah orang pertama yang memberikan informasi serupa. Sebelumnya ada juga orang lain yang curhat kepada saya atas tingkah laku anak-anak muda di desa tersebut.
Katanya, sebagiannya sudah keluar – masuk tahanan. Selain kasus narkoba, mereka ditangkap karena kasus pencurian. Bahkan, sebutan Kampung Begal tersemat dengan lekat di desa tersebut.
Sementara rekan saya yang bertugas di BNNP Jawa Tengah juga mengeluhkan situasi yang sama.
Katanya, BNNP Jateng telah berkali-kali menangkap pemuda desa di pedesaan yang sepi di daerah pantura Jepara dan Pati.
Yang membuatnya ngilu adalah di antara yang ditangkap tersebut bertalian teman dengannya.
Bahkan, di bulan puasa lalu, rekan saya tersebut kembali menginformasikan bahwa BNNP Jateng menyita 55 kg ganja berikut tersangkanya.
Lagi-lagi, ganja tersebut akan diedarkan di desa-desa sekitar Temanggung, Magelang, dan sekitarnya.
Dugaan kuat, ganja tersebut akan menjadi menu Lebaran saat orang-orang dari rantauan kota-kota besar kembali pulang kampung.
Kejahatan seringkali dilekatkan dengan perilaku yang kerap dilakukan oleh orang kota. Marcus Felson, krimonolog Texas State University, menyebutkan bahwa kriminologi mempunyai bias perkotaan (urban bias). Seolah kejahatan di kota tidak terkait dengan kejahatan di desa.
Padahal, kata Felson, ketika memberikan pengantar di buku Methamphetamine A Love Story, kejahatan kota sering bergantung pada situasi pedalaman pedesaan untuk mendapatkan produk ilegalnya.
Situasi pedesaan adalah penopang baik – buruknya situasi perkotaan. Dengan kata lain, pedesaan dan perkotaan sebenarnya saling bertalian dalam membangun rantai kejahatan.
Felson kemudian menderas kisah klasik penjahat kenamaan Al Capone yang menjaja minuman keras ilegal.
Dari perbukitan Appalachia, Al Capone berkelindan dengan kejahatan terorganisir Chicago dan kelompok kejahatan di kota-kota lain.