JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi, kasus Covid-19 di Indonesia akan meningkat setelah berakhirnya libur Lebaran.
Namun, Budi mengatakan, kenaikan kasus tersebut tidak perlu direspons dengan kepanikan. Menurtnya, kenaikan kasus tersebut masih dapat dikendalikan.
"Apakah nanti kalau Lebaran bisa naik apa enggak, aku rasa sih kemungkinan naik. Kenapa, karena kan banyak interaksi, tapi kenaikannya enggak usah bikin panik," kata Budi di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (11/5/2022).
Baca juga: Peralihan Pandemi Covid-19 Menjadi Endemi Tak Hanya Ditentukan Faktor Kesehatan
Alasannya, menurut Budi kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia yang berkisar di angka 300-900 kasus per hari masih sangat rendah.
Ia membandingkan dengan situasi di Amerika Serikat yang sudah bersikap tenang meski kenaikan kasus Covid-19 bisa mencapai 100.000 per hari dari jumlah penduduk sekitar 330 juta orang.
"Jadi saya rasa selama itu masih di bawah 10.000 per hari kasusnya, it's normal kondisinya, manageable. Jadi artinya kalau demam berdarah lagi naik, ya oke lah tapi kan nanti turun lagi, kolera lagi naik, turun lagi," ujar Budi.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, hingga kini belum ada lonjakan kasus Covid-19 meski ada lebih dari 80 juta pemudik pada masa libur Lebaran lalu.
"Kemarin yang mudik lebih dari 80 juta, namun dari indikasi yang kita monitor sampai hari ini tidak ada lonjakan kasus (Covid-19)," kata Airlangga dalam sambutannya pada acara Green Economy Indonesia Summit 2022 di Jakarta, Rabu (11/5/2022).
Baca juga: UPDATE 11 Mei: Kasus Kematian akibat Covid-19 Bertambah 8, Total 156.424
Jika dilihat dari data selama dua tahun terakhir, kasus Covid-19 akan mengalami kenaikan pada hari ke-24 usai perayaan Idul Fitri.
Namun, dia menegaskan, kenaikan kasus Covid-19 pada waktu tersebut diiringi dengan munculnya varian baru yakni Delta dan Omicron.
"Kita berharap tidak ada lagi ataupun varian yang berkembang dan tentunya kita berharap akan lebih tidak sekuat Omicron ataupun Delta," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.