JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah perlu menjamin keamanan di Pulau Sumatera, khususnya Lampung, agar pemudik dari Jabodetabek tidak memilih waktu yang sama untuk pulang ke kampung halaman.
Hal itu diungkapkan Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno saat berbincang dengan Kompas.com, Kamis (5/5/2022).
"Alasan keamanan menyebabkan pemudik memilih menyeberang pada jam-jam tertentu. Sebab, hingga saat ini, pemerintah belum dapat menjamin keamanan pemudik di wilayah Sumatera, khususnya di Lampung," kata Djoko.
Maka, tidak heran apabila pemudik dari Pulau Jawa pada akhirnya menumpuk di Pelabuhan Merak, Banten, seperti yang terjadi pada periode mudik Lebaran 2022.
Baca juga: Kapolda Lampung: Arus Balik Pemudik dari Sumatera Diprediksi Lebih dari 200.000 Kendaraan
Menurut Djoko, mereka memilih waktu penyeberangan malam hari dengan harapan tiba di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, pagi hari, kemudian dapat melanjutkan perjalanan ke sejumlah daerah di Pulau Sumatera pada saat hari terang.
"Pemudik masih merasa waswas jika harus melakukan perjalanan di malam hari di jalan non-tol, terutama sepeda motor," lanjut Djoko.
Data yang dihimpun MTI menunjukkan, permintaan penyeberangan ke Bakauheni dari Merak selalu di atas kapasitas angkut sejak pukul 22.00 WIB.
Imbasnya, antrean mengular panjang hingga subuh, bahkan pagi hari.
Padahal, pada jam-jam berikutnya, permintaan penyeberangan dari Pelabuhan Merak ke Bakauheuni tidak sepadat itu.
Djoko menjelaskan, penumpukan pemudik pada jam-jam tertentu ini sudah terjadi sejak 2019.
"Padahal, berdasarkan perhitungan, kapasitas terpasang harian baik pola padat maupun sangat padat masih mencukupi untuk melayani proyeksi permintaan angkutan Lebaran 2022," ungkap Djoko.
Baca juga: Arus Mudik Lebaran 2022, Tol Trans-Sumatera Meningkat 200 Persen
Ia melanjutkan, pemerintah perlu mengebut pengerjaan proyek jalan lintas Sumatera beserta fasilitasnya agar pemudik di kemudian hari dapat beralih ke transportasi umum bus dibandingkan kendaraan pribadi.
"Dengan sudah terhubungnya jaringan Jalan Tol Trans-Sumatera dari Bakauheni hingga Palembang sepanjang 335 km, bahkan dua tahun lagi ditargetkan sudah akan mencapai Pekanbaru, keberadaan bus gratis akan membantu masyarakat yang akan mudik ke Sumatera," ujar Djoko.
"Mengurangi pemudik sepeda motor beralih ke transportasi umum adalah pilihan yang bijak dan humanis. Sepeda motor tidak untuk digunakan untuk perjalanan jarak jauh," lanjut dia.
Selain jaminan keamanan selepas pelabuhan, guna mengurai kepadatan di Merak, Djoko juga menyoroti kapasitas parkir yang dinilainya kalah luas dibandingkan Bakauheni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.