Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Dunia Dilanda Pandemi dan Perang, tapi Pendidikan Anak Jangan Terabaikan

Kompas.com - 03/05/2022, 05:55 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, saat dunia tengah dilanda ketidakpastian oleh krisis, pandemi, atau perang, pendidikan bagi anak-anak Indonesia tidak boleh terabaikan.

"Dunia tengah didera ketidakpastian oleh krisis, pandemi, atau perang. Tapi pendidikan anak-anak kita tak boleh terabaikan,” ujar Presiden Jokowi melalui akun Twitter pribadinya @Jokowi, yang diunggah bertepatan dengan momentum Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Tahun 2022, Senin (2/5/2022).

Baca juga: Sejarah Hari Pendidikan Nasional 2 Mei

Menurut Presiden Jokowi, pendidikan adalah salah satu modal untuk menuju Indonesia maju.

"Melalui pendidikan, kita menempuh jalan panjang untuk membangun identitas, karakter, dan martabat bangsa Indonesia untuk menyambut masa depan yang lebih maju," ucap dia.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menambahkan, dunia pendidikan di Indonesia mengalami transformasi yang cukup baik selama pandemi melanda dua tahun terakhir.

Sebab, negara tidak mengabaikan sektor tersebut meskipun aktivitas tatap muka dilarang demi meminimalisasi penularan virus SARS-CoV-2.

Sebaliknya, terobosan yang dilakukan adalah dengan menggelar kegiatan belajar mengajar via daring.

"Kita dulu tidak membayangkan bahwa proses belajar mengajar dilakukan melalui daring. Karena pandemi, kita telah bisa melewati dan melakukan dengan sangat baik," ujar Pramono dalam video yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Kabinet.

"Dunia pendidikan kita telah melakukan reformasi luar biasa di era pandemi ini," lanjut dia.

Seiring dengan situasi pandemi yang terus terkendali pada level yang rendah, Pramono berharap transformasi di dunia pendidikan dapat terus diakselerasi.

Baca juga: Rapor Pendidikan Jadi Upaya Kemendikbud Tingkatkan Mutu Pendidikan

Dengan demikian, peserta didik semakin bisa bertarung di dunia internasional dalam dunia pendidikan.

Pramono sekaligus mengucapkan selamat Hari Pendidikan Nasional kepada semua insan pendidikan Indonesia.

"Mari kita bersama-sama mewujudkan pendidikan yang berkualitas untuk Indonesia maju, membawa kesejahteraan bagi bangsa dan negara kita," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Golkar Sebut Pembicaraan Komposisi Menteri Akan Kian Intensif Pasca-putusan MK

Nasional
KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

KPU: Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Pasca-Putusan MK, Zulhas Ajak Semua Pihak Bersatu Wujudkan Indonesia jadi Negara Maju

Nasional
Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Temui Prabowo di Kertanegara, Waketum Nasdem: Silaturahmi, Tak Ada Pembicaraan Politik

Nasional
Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Momen Lebaran, Dompet Dhuafa dan Duha Muslimwear Bagikan Kado untuk Anak Yatim dan Duafa

Nasional
Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk 'Distabilo' seperti Era Awal Jokowi

Deputi KPK Minta Prabowo-Gibran Tak Berikan Nama Calon Menteri untuk "Distabilo" seperti Era Awal Jokowi

Nasional
Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Usul Revisi UU Pemilu, Anggota DPR: Selama Ini Pejabat Pengaruhi Pilihan Warga Pakai Fasilitas Negara

Nasional
KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

KPU Mulai Rancang Aturan Pemutakhiran Daftar Pemilih Pilkada 2024

Nasional
Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Waketum Nasdem Ahmad Ali Datangi Rumah Prabowo di Kertanegara

Nasional
Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Sebut Hak Angket Masih Relevan Pasca-Putusan MK, PDI-P: DPR Jangan Cuci Tangan

Nasional
Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Bicara Posisi Politik PDI-P, Komarudin Watubun: Tak Harus dalam Satu Gerbong, Harus Ada Teman yang Mengingatkan

Nasional
Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Nasional
Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com