Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sunyi di Makam Pahlawan Tak Dikenal Saat Hari Raya Idul Fitri...

Kompas.com - 02/05/2022, 15:12 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peziarah mulai berdatangan ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, pada hari pertama Idul Fitri 1443 Hijriah, Senin (2/5/2022), sekitar pukul 11.00 WIB.

Namun, suasana di area makam tanpa nama, blok A, tampak sepi. Tidak ada keluarga atau warga yang berziarah. Makam "Pahlawan Tak Dikenal" itu sunyi dari lantunan doa dan taburan bunga.

Jumlah makam tersebut cukup banyak. Nisan di pusaranya bertuliskan Pedjoang atau Badan Perdjuangan. Mayoritas dari para pahlawan itu gugur sekitar tahun 1945 hingga 1950.

Baca juga: Hari Pertama Lebaran, Warga Ramai Berziarah ke Makam TMP Kalibata

"Kebanyakan mereka itu rata-rata pejuang dulu. Karena mungkin belum ada identitas, mungkin saat gugur mereka tidak dikenali," kata salah seorang penjaga TMP Kalibata, Gisit, saat ditemui di lokasi, Senin (2/5/2022).

Menurut Gisit, makam "Pahlawan Tak Dikenal" ini merupakan anggota Badan Kemanan Rakyat (BKR). BKR merupakan cikal bakal dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang didirikan pada 10 September 1945.

Gisit mengatakan, makam "Pahlawan Tak Dikenal" itu juga jarang dikunjungi warga. Berbeda dengan makam lain yang memiliki identitas.

Baca juga: Menko PMK Ziarah ke Makam Habibie Hingga Malik Fadjar di TMP Kalibata

Ia menambahkan, makam tersebut biasanya kerap dikunjungi oleh kesatuan/instansi pemerintahan.

"Kalau yang sudah enggak ada namanya enggak dikenali. Jadi kebanyakan enggak diziarahi, diziarahi dari kesatuannya saja, kadang dikenali dari pakaiannya saja," ujarnya.

Ia mengatakan, makam "Pahlawan Tak Dikenal" ini tersebar di blok A, blok B, blok C, hingga blok M. Namun, makam tanpa nama itu paling banyak di kawasan blok A.

"Terus ada sebagian di blok M, terus blok yang makam Pahlawan Revolusi," kata Gisit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com