KOMPAS.com - Mobilitas merupakan kata dari bahasa latin yaitu mobilis yang mempunyai arti mudah dipindahkan, banyak gerak, atau bergerak.
Mobilitas penduduk adalah gerak perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lainnya. Gejala mobilitas penduduk merupakan gejala alamiah yang terjadi sebagai respon manusia terhadap situasi dan kondisi yang dihadapi.
Terdapat sejumlah faktor penarik yang menggerakan seseorang melakukan mobilitas. Faktor penarik adalah faktor-faktor yang timbul atau berasal dari daerah tujuan.
Salah satu contohnya adalah perpindahan dari desa ke kota karena di kota memiliki fasilitas sarana dan prasarana yang lebih baik dan kesempatan kerja yang lebih tinggi.
Berikut beberapa faktor penarik lain dari mobilitas penduduk:
Mobilitas penduduk yang dilakukan dapat membuat perubahan status sosial. Status sosial dalam hal ini erat kaitannya dengan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh pelaku mobilitas penduduk.
Baca juga: Faktor Pendorong Mobilitas Penduduk
Akan tetapi, tidak semua tingkat pendidikan berpengaruh terhadap jenis pekerjaan yang dilakukan.
Dengan adanya kelayakan pekerjaan dan penghasilan yang tinggi, maka status ekonomi pelaku mobilitas penduduk juga meningkat. Salah satu tandanya adalah adanya perubahan kemampuan ekonomi dalam pemenuhan kebutuhan hidup.
Meningkatnya arus mobilitas penduduk menimbulkan dampak dalam dua aspek, baik dampak positif maupun negatif.
Dampak positif yang disebabkan oleh mobilitas penduduk adalah meningkatnya status sosial ekonomi keluarga dalam jangka panjang.
Tidak sekedar meningkatkan kesejahteraan keluarga, tetapi mampu mengurangi kesenjangan antara kemakmuran di masyarakat, khususnya antara masyarakat desa dan kota.
Sedangkan, dampak negatif yang ditimbulkan adalah terbatasnya kesempatan kerja yang ada karena semakin banyaknya pesaing. Sehingga, menimbulkan tingginya angka pengangguran di perkotaan.
Berkembangnya sektor informal di perkotaan menyebabkan mereka berupaya hidup hemat dan memilih tinggal di pemukiman kumuh.
Pemukiman kumuh di daerah perkotaan memicu terjadinya pencemaran lingkungan yang berdampak pada rendahnya tingkat kesehatan di kota.
Referensi