Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra: Pak Prabowo Tidak Mau Bangsa Ini Terbelah, Tak Mungkin Perbedaan 01 dan 02 Terus Dipelihara...

Kompas.com - 24/04/2022, 11:08 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, sebagai negara besar, Indonesia harus memiliki pemimpin yang menjunjung tinggi persatuan.

Ia menekankan, untuk menjaga persatuan, semua pihak tidak boleh cepat tersinggung, apalagi dengan mementingkan harga diri dan kepentingan pribadi.

Menurutnya, hal tersebut yang membuat Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memilih untuk menjaga persatuan bangsa usai Pilpres 2019 dengan bergabung ke kabinet Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

"Pembelahan yang mengancam persatuan bangsa amatlah nyata dan Pak Prabowo tidak mau bangsa ini terbelah, apalagi sampai terjadi pertumpahan darah. Karena itu, beliau memutuskan untuk menjaga persatuan ini dengan bersama-sama membangun pemerintah di bawah kabinet Jokowi-Ma'ruf Amin," kata Muzani saat menghadiri acara silaturahmi dengan ulama, pimpinan ormas, akademisi, dan cendekiawan masyarakat Jawa Barat di Gedung Yayasan Darul Hikam, Bandung, Sabtu (23/4/2022).

Baca juga: Aturan Lengkap Halalbihalal Lebaran 2022

Muzani mengatakan, meski keputusan tersebut tidak populer dan sering disalahpahami, langkah tersebut adalah harga sebuah persatuan sehingga suasana kondusif terjadi sampai sekarang.

Apalagi, lanjutnya, ketika Indonesia menghadapi pandemi Covid-19, kerukunan dan kebersamaan sangat dirasakan.

"Pemimpin-pemimpin kita terdahulu telah memberi teladan penting dalam menjaga persatuan bangsa. Sebagai contoh, Bung Karno memilih meninggalkan Istana Bogor daripada melawan rezim Orde Baru ketika itu, meskipun kekuatan Soekarnois amatlah memungkinkan untuk melawan," ujarnya.

Baca juga: Laksana Direktur Senyampang Jenderal, Elegi Raibnya Minyak Goreng

Di samping itu, Muzani mengatakan, Jawa Barat telah memberi dukungan yang sangat berarti kepada Prabowo maupun Gerindra dalam Pileg dan Pilpres 2019.

Sehingga, tanggung jawab Gerindra dalam menjaga komunikasi antara masyarakat Jawa Barat harus tetap terjaga.

"Kami yakin kedewasaan masyarakat Jawa Barat dalam menerima kenyataan politik akan mengutamakan persatuan bangsa di atas segala-galanya, meskipun pada awalnya keputusan itu mendapat pro dan kontra," ucapnya.

Baca juga: Polisi Pemeras, Polisi Penjebak dan Polisi Jailani

Lebih lanjut, Muzani mengucapkan terima kasih atas dukungan masyarakat Jawa Barat kepada Prabowo selama Pilpres 2019.

Namun, ia menekankan, perbedaan pilihan politik tersebut tidak mungkin untuk terus dipelihara.

"Tidak mungkin perbedaan antara 01 dan 02 itu terus dipelihara, karena kita harus menyongsong masa depan. Keputusan itu diambil Pak Prabowo semata-mata hanya untuk menjaga persatuan kesatuan rakyat dan bangsa dan itu kita rasakan sampai saat ini," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com