JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta agar hasil riset mesti menjawab kebutuhan industri agar dapat dikembangkan dalam skala industri.
Hal ini disampaikan Ma'ruf saat meresmikan Fasilitas Riset Pangan sebagai Laboratorium Rujukan Riset Halal Indonesia di Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Yogyakarta, Jumat (22/4/2022).
"Yang tidak kalah penting, bagaimana memastikan kemanfaatan dan kesesuaian hasil riset dengan kebutuhan industri, sehingga riset yang dihasilkan dapat menjawab kebutuhan industri, sekaligus bisa dikembangkan dalam skala industri," kata Ma'ruf, dikutip dari tayangan akun YouTube BRIN Indonesia.
Baca juga: Kunjungi Akademi AU di Yogyakarta, Wapres Beri Pesan Ini kepada Para Taruna
Ma'ruf mengatakan, riset dan pengembangan adalah urat nadi yang menentukan kelanjutan usaha.
Sebab, riset akan membantu menciptakan produk dan layanan yang sesuai perkembangan kebutuhan masyarakat maupun metode atau proses baru yang lebih efisien.
"Riset dan inovasilah yang mendasari pertumbuhan dunia usaha dan penciptaan lapangan kerja yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi negara," ujar Ma'ruf.
Ia menuturkan, negara-negara maju umumnya telah menjalankan kolaborasi riset dengan dunia usaha, mulai dari pembiayaannya hingga pemanfaatan hasil riset.
"Di bawah naungan BRIN, saya harapkan bentuk kolaborasi riset dengan berbagai mitra akan semakin terarah dan membuahkan hasil," ujar Ma'ruf.
Di samping itu, ia menyoroti peringkat inovasi global Indonesia tahun 2021 yang turun menjadi peringkat ke-87 di dunia.
Baca juga: Mengenang Dedikasi Marie Thomas dalam Riset Kebidanan Indonesia
Menurut Ma'ruf, hal itu memberi pesan bahwa anggaran untuk pendidikan dan riset harus ditambah, begitu pula dengan kuantitas dan kualitas peneliti serta infrastruktur dan fasilitas riset yang harus ditingkatkan.
"Kehadiran fasilitas riset halal dan laboratorium bertaraf internasional milik BRIN ini memberikan harapan bahwa BRIN bersama pemangku kepentingan lainnya akan terus memajukan riset dan inovasi di Indonesia," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.