Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Komandan KRI Nanggala-402 Kenang Soliditas Dunia Bantu Cari Sang “Monster Bawah Laut”

Kompas.com - 21/04/2022, 20:50 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peristiwa tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan Bali pada 21 April 2021 masih begitu membekas dalam ingatan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya Muhammad Ali.

Mantan Komandan KRI Nanggala-402 periode 2004-2006 itu teringat ketika komunitas kapal selam di seluruh dunia berupaya membantu pencarian kapal selam buatan Jerman tersebut.

Bahkan sejumlah kepala negara ternama di dunia turut menyampaikan rasa simpatinya dan penghormatan atas musibah yang dialami "monster bawah laut" itu.

“Ada dari Jerman, dari Inggris, bahkan Presiden Rusia sekali pun, Perdana Menteri Singapura, semuanya dalam waktu cepat berupaya menghubungi kami untuk bisa memberikan bantuan dalam menemukan KRI Nanggala pada saat hilang,” kata Ali dalam webinar ‘Kapal Selam dan Perkembangan Peperangan Bawah Laut’ yang digelar IR FISIP UI, Alumni RSIS, dan Jakarta Defence Studies, Kamis (21/4/2022).

Baca juga: Mengenal Monumen KRI Nanggala-402, Lambang Keabadian Sang “Monster Bawah Laut”

Saat KRI Nanggala-402 masih berstatus hilang kontak, terdapat lima negara yang memberikan bantuan langsung untuk mencari kapal selam tersebut.

Kelima negara itu yakni Malaysia, Singapura, India, Australia, dan Amerika Serikat.

Ali memandang, bantuan yang diberikan negara-negara tersebut membuktikan rasa kemanusiaan lebih dikedepankan tanpa mempertimbangkan aspek perbedaan politik.

“Ini tidak menyangkut masalah politik bahkan negara yang berlawanan pun kumpul dalam satu forum, tetap membahas kemanusiaan untuk menolong anggota kapal selam yang mengalami kecelakaan,” ungkap perwira tinggi TNI AL bintang tiga itu.

Di sisi lain, Ali menyatakan, insiden kecelakaan yang dialami kapal selam di seluruh dunia selalu menjadi misteri.

Baca juga: Setahun Tenggelamnya KRI Nanggala, Duka dan Rumitnya Kelola Pertahanan Negara

Musababnya, ketika kapal selam mengalami kecelakaan, sangat sulit sekali untuk diketahui penyebab dari kecelakaan tersebut.

“Kecuali kalau dalam kondisi perang misalnya, kapal selam itu tertembak lawan itu mungkin kita bisa memastikan bahwa kapal selam itu tenggelam oleh lawan,” kata Ali.

Karena itu, komunitas kapal selam di seluruh dunia sampai saat ini selalu membahas kemungkinan kecelakaan kapal selam dan bagaimana skema penyelamatan awaknya ketika kondisi unitnya belum hancur.

“Jadi para komunitas kapal selam dari seluruh dunia berkumpul membahas bagaimana menolong awak kapal selam jika terjadi distrust terhadap kapal selam,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan Cawe-cawe PJ Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan Cawe-cawe PJ Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com