Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Akademisi

Platform publikasi karya akademik dari akademisi Universitas Atma Jaya Yogyakarta untuk khalayak luas demi Indonesia yang semakin maju.

Dialektika Antar-generasi dalam Mudik

Kompas.com - 19/04/2022, 12:11 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Meganusa Ludvianto, MCommun

MUDIK tahun 2022 menjadi satu kegiatan masyarakat yang sangat dinanti-nanti. Setelah terhambat oleh pandemi selama dua tahun, kondisi kesehatan publik yang mulai membaik serta dorongan untuk pemulihan ekonomi dengan cepat menjadi pertimbangan pemerintah untuk memberi lampu hijau pada ritual budaya tahunan di Indonesia ini.

Pemerintah memperkirakan sekitar 79 juta penduduk akan melakukan mudik tahun ini, dengan tujuan utama provinsi Jawa Tengah melalui jalur darat.

Berbagai infrastruktur juga telah disiapkan untuk memastikan kegiatan ini berjalan dengan baik.

Mengapa mudik menjadi sangat dirindukan, mengingat adanya biaya uang, waktu dan tenaga yang harus dikeluarkan untuk mencapai tujuan tersebut?

Menurut Yulianto (2011), mudik adalah ritual tahunan untuk berkumpul dengan keluarga.

Masyarakat, utamanya yang perantau, mengambil waktu sejenak untuk pulang ke daerah asal dan berkumpul bersama dengan keluarga besarnya. Ritual ini mengambil momentum perayaan Idul Fitri di ujung bulan Ramadhan.

Meskipun demikian, terkadang mereka yang tidak beragama Islam pun juga turut melakukan mudik dan merayakannya; menjadikan mudik tidak eksklusif dimiliki oleh masyarakat Muslim, tetapi sebuah budaya yang menjadi ciri khas Indonesia.

Laporan dari The Straits Times pada 2021, misalnya, menyebut mudik sebagai ‘eksodus tahunan besar-besaran di Indonesia’ yang memiliki kemiripan dengan perayaan liburan Thanksgiving atau Lunar New Year di negara-negara lain.

Memastikan efisiensi dan keamanan pergerakan puluhan juta orang dalam periode mudik tentunya bukan hal yang mudah.

Pemerintah telah melakukan banyak persiapan di berbagai aspek untuk bisa mendukung kelancaran mudik.

Selain menetapkan tanggal libur dan cuti bersama, mereka mempersiapkan berbagai kebijakan khusus untuk meminimalkan risiko seperti kemacetan, terhambatnya pasokan sembako dan di saat yang bersamaan, menekan angka pertambahan kasus COVID-19 di tingkat nasional.

Mudik juga menjadi peluang yang sangat baik untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, utamanya berasal dari sektor pariwisata dan konsumsi.

Berkaca pada pengalaman sebelum pandemi, Ananda (2019) mengkalkulasi adanya perputaran ekonomi sebesar Rp 205 triliun pada masa mudik.

Tentunya hal ini dapat berdampak baik pada usaha pemulihan keuangan negara pascapandemi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com