JAKARTA, KOMPAS.com - Lebih dari satu dekade panggung politik Indonesia diramaikan oleh kehadiran Partai Gerakan Indonesia Raya atau yang lebih dikenal sebagai Gerindra.
Partai ini dideklarasikan menjelang Pemilu 2009, tepatnya 6 Februari 2008.
Kelahiran Gerindra tak lepas dari sejumlah tokoh yang kini masih eksis berkiprah sebagai politikus partai tersebut seperti Hashim Djojohadikusumo, Fadli Zon, dan tentunya Prabowo Subianto.
Gerindra memang lekat sebagai partai pimpinan Prabowo. Namun, sebelumnya, partai "kepala garuda" itu pernah dipimpin oleh sosok lain.
Baca juga: Profil Partai Gerindra: Sejarah, Tokoh, dan Kisah Kepala Garuda
Berikut profil Ketua Umum Partai Gerindra dari masa ke masa.
Pada awal kemunculannya, posisi Ketua Umum Gerindra dijabat oleh Suhardi. Ia mulanya dikenal sebagai sosok akademisi.
Suhardi merupakan alumnus Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM). Sementara, gelar master dan doktor di bidang kehutanan didapat Suhardi dari University of the Philippines Los Banos, Filipina.
Sebelum terjun ke politik, Suhardi pernah menjadi Dekan Fakultas Kehutanan UGM selama 2000-2001.
Suhardi mulai masuk ke lingkungan birokrasi pada 2001 dengan menempati jabatan sebagai Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial, Departemen Kehutanan dan Perkebunan atau kini Kementerian Kehutanan.
Suhardi tutup usia pada 29 Agustus 2014 karena kanker paru-paru.
Hingga saat terakhirnya, Suhardi masih menjadi anggota kelompok kerja ahli untuk Dewan Ketahanan Pangan Pusat di Kementerian Pertanian.
Ia juga masih tercatat sebagai Ketua Lembaga Masyarakat Peduli Hutan, Kebun, dan Pangan. Kemudian menjabat Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Yogyakarta.
Sosok Prabowo Subianto turut membidani lahirnya Gerindra.
Dikutip dari laman resmi Gerindra, partai tersebut lahir dari keprihatinan politikus Fadli Zon dan pengusaha yang juga adik dari Prabowo, Hashim Djojohadikusumo.
Keduanya prihatin terhadap kondisi politik Indonesia yang mereka anggap jauh dari nilai-nilai demokrasi.