Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Pemekaran Papua, Minimnya Pengetahuan Jakarta dan Dugaan Siasat Elite Lokal

Kompas.com - 09/04/2022, 06:46 WIB
Vitorio Mantalean,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Tiga provinsi baru akan dibentuk di Papua sebagai pemekaran wilayah Provinsi Papua.

Rencana pembentukan provinsi di ujung timur Indonesia tersebut diatur dalam Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Provinsi Papua Selatan, Provinsi Papua Tengah, dan Provinsi Papua Pegunungan Tengah.

RUU itu disahkan oleh Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dalam rapat pleno yang digelar Rabu (6/4/2022). Dalam rapat pleno, semua fraksi di Baleg menyatakan setuju terhadap RUU tentang tiga provinsi tersebut.

"Setelah kita mendengarkan pendapat semua fraksi dan menyatakan setuju. Apakah hasil harmonisasi RUU tentang Provinsi Papua Selatan, Papua Tengah dan Papua Pegunungan Tengah dapat disetujui?" tanya Wakil Ketua Baleg DPR Achmad Baidowi dalam rapat.

"Setuju," jawab para peserta sidang.

Rencananya, tiga provinsi baru itu juga akan menggunakan sebutan lokal. Pegunungan Tengah yang beribu kota di Wamena akan menggunakan nama Lapago.

Baca juga: Mengenal Daerah yang Menjadi Calon Provinsi Baru Papua Selatan

Lalu, Papua Tengah yang beribu kota di Timika akan menggunakan nama Meepago. Kemudian, Papua Selatan yang beribu kota di Merauke akan memakai nama Ha Anim.

Namun, penamaan ini tak lepas dari kritik. Niat untuk mengakomodir unsur lokal justru menjadi bumerang.

Ketua Tim Pemekaran Provinsi Papua Selatan, Thomas Eppe Safanpo keberatan dengan penamaan Ha Anim.

Nama wilayah adat, menurutnya adalah nama dari Belanda yang diganti dengan nama adat suku tertentu. Thomas menjelaskan, mengganti nama Provinsi Papua Selatan menjadi Provinsi Ha Anim sama saja mengangkat derajat suku tertentu tetapi merendahkan suku-suku lainnya.

Sebab istilah itu bagi Suku Marind berarti menyebut diri sebagai manusia sejati. Sedangkan masyarakat di luar suku Marind disebut ikom yang artinya bangsa atau derajat manusia yang direndahkan.

Jika nama Provinsi Papua Selatan diganti menjadi Provinsi Ha Anim, Thomas menilai, lima suku besar yang berada di wilayah Papua bagian selatan akan keberatan.

"Belum lagi puluhan suku-suku kecil yang lainnya pasti keberatan. Karena Anim Ha itu spesifik merujuk pada Suku Marind," ujar Wakil Bupati Asmat ini, Kamis (7/4/2022).

Baca juga: 3 Provinsi Baru Indonesia di Papua: Ha Anim, Meepago, dan Lapago

Kepentingan Jakarta

Penamaan Ha Anim dinilai mencerminkan kurangnya pemahanan Jakarta atas Papua dan adanya kecenderungan untuk menyederhanakan persoalan di Papua dengan satu juru, yakni pemekaran wilayah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com