JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menegur menterinya yang tak memberikan penjelasan apa pun terkait kenaikan harga bahan bakar minyak, khususnya pertamax.
Ia menyebut, nihilnya penjelasan terkait hal ini menandakan tidak adanya empati pada rakyat.
Hal ini Jokowi sampaikan saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/4/2022).
"Pertamax, menteri juga tidak memberikan penjelasan apa-apa mengenai ini. Hati-hati," kata Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (6/4/2022).
"Kenapa pertamax (naik), diceritakan dong kepada rakyat, ada empati kita gitu lho. Enggak ada, yang berkaitan dengan energi nggak ada," tuturnya.
Baca juga: Jokowi: Mustahil Harga BBM Tidak Naik, Situasi Tak Memungkinkan
Tak hanya kenaikan pertamax, Jokowi juga menyinggung soal kenaikan harga minyak goreng yang sudah berlangsung selama beberapa bulan terakhir.
Ia lagi-lagi menyayangkan menterinya yang tidak memberikan penjelasan apa pun ke masyarakat soal alasan naiknya harga minyak.
"Harga minyak goreng sudah empat bulan tidak ada penjelasan apa-apa kenapa ini terjadi," ujarnya.
Jokowi memerintahkan jajarannya untuk lebih sensitif dan memiliki sense of crisis yang tinggi.
Ia mengatakan, kenaikan harga komoditas pokok menyebabkan masyarakat menjadi sulit. Oleh karenanya, harus ada penjelasan.
Baca juga: Politikus PKS: Kenaikan Harga Pertamax Makin Membebani Masyarakat
Presiden menjelaskan, pemerintah terpaksa menaikkan harga BBM. Kenaikan harga komoditas energi disebabkan karena ekonomi global yang sedang bergejolak.
Naiknya inflasi di hampir semua negara menyebabkan dunia mengalami krisis dan situasi menjadi sulit.
Amerika misalnya, saat ini inflasinya sudah mencapai angka 7,9 persen. Padahal, biasanya di bawah angka 1.
Inflasi di Uni Eropa yang biasanya di kisaran angka 1 juga naik, masuk ke angka 7,5 persen. Turki bahkan telah mencapai angka inflasi hingga 54 persen.
Oleh karenanya, Jokowi memerintahkan jajarannya untuk saling berkonsolidasi dan berhati-hati dalam mengambil keputusan.
"Sekali lagi merumuskan kebijakan yang tepat, melakukan langkah-langkah dan kepemimpinan yang tepat di lapangan, dan memberikan sekali lagi pernyataan yang sangat berempati kepada rakyat," kata kepala negara.
Baca juga: Harga Pertamax Naik, Pengendara Motor Beralih ke Pertalite dan Rela Antre di Bawah Terik Matahari
Jokowi tidak ingin rakyat beranggapan bahwa pemerintah tidak berbuat apa pun karena tidak adanya penjelasan atau komunikasi dari para menteri terkait hal ini.
"Jangan sampai kita ini seperti biasanya dan tidak dianggap oleh masyarakat enggak melakukan apa-apa, tidak ada statement tidak ada komunikasi," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.