JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menilai bahwa Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di era kepemimpinan Yahya Cholil Staquf semakin ingin lepas dari citra dekat dengan PKB.
Hal ini terlihat dari gerak PBNU yang semakin inklusif dan terbuka terhadap semua kubu politik.
Teranyar, saat hari lahir ke-49 PPP di Malang, Jawa Timur, jajaran pengurus PBNU juga banyak yang hadir.
"Kehadiran ini menjadi penegas bahwa selama ini menegaskan PBNU tidak ingin dilihat identik dengan PKB," kata Adi ketika dihubungi Kompas.com, Senin (4/4/2022) siang.
"Dilihat secara umum, PBNU di bawah Gus Yahya mau jadi rumah besar bagi seluruh kadernya yang aktif di banyak partai politik," lanjutnya.
Baca juga: Gus Yahya Hadiri Harlah PPP, Arsul: Sejak Ada PKB, di Lingkungan NU seperti Ada Eksklusivitas
Adi memberi contoh, selama ini konstituen PPP sebetulnya juga banyak yang nahdliyin (warga NU), selain warga Masyumi, sehingga tak mengherankan bila "dekat" dengan PBNU.
Preseden lainnya, Yahya Staquf juga menegur pengurus NU di Sidoarjo dan Banyuwangi yang terlibat politik praktis karena memberikan dukungan bagi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon presiden 2024.
"Makanya, PKB sudah tidak bisa mengeklaim lagi NU di bawah Gus Yahya," ujar Adi.
Sebelumnya diberitakan, kedatangan Yahya Cholil Staquf ke Pondok Pesantren Al Hikam, Malang, Jawa Timur, Minggu (27/3/2022), dalam peringatan hari lahir PPP sekaligus Haul Ke-5 KH Hasyim Muzadi, kembali menghangatkan ingatan pada relasi NU dan PPP puluhan tahun silam.
Sejak terpilih sebagai Ketua Umum PBNU dalam Muktamar Ke-34 NU di Lampung Desember 2021, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya telah menegaskan sikapnya yang ingin PBNU menjaga jarak yang sama dengan semua partai politik dan kepentingan politik di Tanah Air.
Baca juga: PBNU Hadiri Harlah PPP, Arsul Sani: Gus Yahya Serius dengan Inklusivitas Politik
Kebijakan itu seolah merupakan penawar dari posisi PBNU sebelumnya yang cenderung kental diasosiasikan dengan PKB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.