Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Agung Singgung "Benalu" dan "Pengkhianat", Komisi Kejaksaan: Peringatan untuk Saling Mengawasi

Kompas.com - 01/04/2022, 07:34 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi Kejaksaan Barita Simanjuntak menyatakan pernyataan Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin yang menyinggung ada "benalu" dan "pengkhianat" di Kejaksaan sebagai bentuk peringatan.

Adapun istilah "benalu" dan "pengkhianat" itu merujuk kepada oknum jaksa nakal yang ada dalam jajaran Korps Adhyaksa.

Barita menilai peringatan itu memang kewajiban yang harus terus-menerus disampaikan Jaksa Agung ke jajarannya.

"Peringatan yang wajib terus menerus dingat-ingatkan dalam berbagai kesempatan sehingga terbentuk kesadaran bersama akan pentingnya semua Adhyaksa menjaga, merawat dan saling mengawasi satu dengan yang lain," kata Barita saat dihubungi, Kamis (31/3/2022).

Baca juga: Jokowi Singgung Jaksa Nakal, Jaksa Agung: Kalau Tak Bisa Dibina, Saya Binasakan

Barita menambahkan, peringatan seperti itu diperlukan. Pasalnya, perbuatan satu oknum jaksa nakal dapat merusak citra Korps Adhyaksa.

Sebagai sebuah peringatan dari pimpinan ke bawahannya yang diungkapkan dalam forum internal, menurut Barita, hal itu harus menjadi kewajiban setiap jajaran di daerah untuk melakukan pemantauan memastikan semua tugas kewenangan dijalankan secara baik.

Lebih lanjut, Barita mengatakan setiap oknum jaksa nakal yang melakukan perbuatan tercela, melanggar disiplin, melanggar kode etik harus dijatuhkan sanksi yang tegas dan termasuk pengajuan ke proses hukum pidana.

"Kami juga meminta agar saluran whistleblower system dibuka dengan melibatkan Komisi Kejaksaan agar terbentuk kesadaran dan budaya “berani lapor hebat” di kalangan internal para jaksa," tambah dia.

Baca juga: Jaksa Agung Sebut Ada Benalu dan Pengkhianat di Kejaksaan

Barita juga mengatakan, tidak memiliki rincian data soal jumlah dari oknum "jaksa nakal" itu.

Selain itu, ia berpandangan pernyataan itu mengindikasikan bahwa Jaksa Agung terus memonitor dan menerima setiap laporan terkait situasi di Kejaksaan.

"Artinya apapun yang anda lakukan di lapangan bisa Jaksa Agung ketahui. Ini juga akan memberikan ruang tumbuhnya keberanian pihak-pihak terkait seperti para pejabat di pusat maupun daerah, kepala daerah, pelaksana proyek-proyek, BUMN untuk melaporkan kalau ada oknum yang mencoba-coba transaksi atau melakukan perbuatan tercela tadi," tuturnya.

Adapun pernyataan Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin yang menyebutkan "benalu" dan "pengkhianat" disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja di Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat pada 30 Maret 2022.

Baca juga: Mahfud: Jaksa Nakal Masih Ada tapi Pendisiplinannya Cukup Transparan

Burhanuddin juga mengaku masih menerima laporan terkait adanya “oknum jaksa nakal”. Ia menyayangkan dalam instansinya masih ada oknum yang justru merusak citra Kejaksaan.

“Saya yakin dan percaya masih sangat banyak aparat saya yang baik, bekerja penuh dengan integritas dan profesional, bekerja dengan ikhlas bahu-membahu membangun citra Kejaksaan yang kita cintai,” ujar Burhanuddin dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/3/2022).

“Namun sayang, seringkali kerja keras kita membangun citra institusi dirubuhkan sendiri oleh perilaku oknum kejaksaan, mitra kerja kita sendiri yang dengan sadar menjadi benalu dan pengkhianat,” imbuh dia.

Menurut Burhanuddin, ia rutin memberikan imbauan terkait oknum "jaksa nakal" ke jajarannya. Namun, setelah Jaksa Agung menerbitkan surat edaran pada 31 Januari 2022, ia masih menerima laporan soal kehadiran oknum "jaksa nakal"

“Tidak sampai 1 bulan sejak saya mengeluarkan surat tersebut, saya masih menerima laporan yang sama dari berbagai daerah,” ujar Burhanuddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Nasional
Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com