Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Langkah Kementerian KP Selamatkan Nelayan dari Kecelakaan Kapal Ikan

Kompas.com - 31/03/2022, 20:06 WIB
Fransisca Andeska Gladiaventa,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) mengadakan pelatihan dasar bagi para nelayan dari berbagai daerah, khususnya di Kabupaten Serang.

Pelatihan tersebut bertujuan untuk menyelamatkan para nelayan dari kecelakaan kapal ikan yang semakin tinggi jumlahnya.

Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) Kementerian KP, I Nyoman Radiarta mengatakan, nelayan yang pergi melaut di atas kapal harus selalu menyiapkan prosedur keselamatan diri.

“Hubungan harmonis di atas kapal akan memberikan pengaruh yang positif bagi semua awak kapal dan terpenting selalu mengutamakan keselamatan diri ketika bekerja serta sesuai prosedur,” ungkap Nyoman, dikutip dari laman kkp.go.id, Kamis (31/3/2022).

Baca juga: KKP Gunakan Satelit untuk Awasi Penangkapan Ikan secara Terukur

Hal itu disampaikan Nyoman dalam pelatihan bertajuk "Aspirasi Keselamatan Dasar di Atas Kapal bagi Masyarakat Kelautan dan Perikanan di Kota dan Kabupaten Serang", Rabu (30/3/2022) hingga Kamis.

Agenda tersebut diselenggarakan BRSDM Kementerian KP melalui Balai Pelatihan dan Penyuluhan (BPPP) Tegal. iInisiasinya digagas oleh anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Nur’aeni.

Perlu untuk diketahui, berdasarkan data dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), terdapat 31 persen kecelakaan pelayaran yang melibatkan kapal penangkap ikan pada 2018 hingga 2020.

Pada 2019, terdapat 25 kecelakaan kapal penangkap ikan dan pada 2020 terjadi 12 kecelakaan. Sedangkan pada 2021, jumlah kecelakaan kapal naik menjadi 19 kasus.

Baca juga: Komnas HAM Bakal Panggil KLHK dan KKP soal Kasus Penambangan Emas di Sangihe

Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) KKP I Nyoman RadiartaDOK. BRSDM Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) KKP I Nyoman Radiarta

Tak hanya itu saja, di Kota Serang pernah terjadi kecelakaan kapal motor (KM) Sampoerna yang terbalik dan tenggelam pada Sabtu (27/2/2021) di utara Pulau Tunda.

Hal itu yang menyebabkan KNKT menekankan perlu adanya regulasi terkait kapal penangkap ikan.

“Setiap awak kapal pada dasarnya sudah dibekali pelatihan dasar tentang keselamatan kerja, tetapi penerapannya dirasa masih kurang. Ini mendorong kami untuk melaksanakan pelatihan secara berkelanjutan guna meminimalisasi musibah kecelakaan kapal,” jelas Nyoman.

Lebih lanjut, ia berharap pelatihan tersebut akan menambah pengetahuan dan kompetensi nelayan di Kota dan Kabupaten Serang.

“Diharapkan dengan pelatihan ini kegiatan penangkapan dapat terlaksana sesuai dengan prosedur keselamatan di atas kapal. Saya turut berpesan kepada pelatih dan penyuluh perikanan agar terus mendampingi para peserta selama pelatihan maupun setelahnya,” lanjutnya.

Baca juga: KKP Pastikan Stok dan Harga Ikan Aman Saat Ramadhan dan Idul Fitri

Selain itu, pelatihan itu terlaksana guna mendukung terwujudnya Desa Tanara, Kabupaten Serang sebagai Kampung Nelayan Maju (Kalaju).

Hal itu sesuai dengan ketetapan BRSDM melalui balai-balai pelatihan yang terus berupaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dengan transfer ilmu kepada para pelaku utama.

Halaman:


Terkini Lainnya

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

Nasional
PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

Nasional
Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Golkar Sedang Jajaki Nama Baru untuk Gantikan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

DPR Segera Panggil KPU untuk Evaluasi Pemilu, Termasuk Bahas Kasus Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Nasional
Sinyal 'CLBK' PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Sinyal "CLBK" PKB dengan Gerindra Kian Menguat Usai Nasdem Dukung Prabowo-Gibran

Nasional
Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com