KOMPAS.com - Alternate Chair Kelompok Kerja Ekonomi Digital (DEWG) Presidensi Group of Twenty (G20) 2022, Dedy Permadi mengatakan, dalam pertemuan pertama DEWG atau 1st DEWG Presidensi G20 2022, delegasi negara anggota G20 menyoroti aspek partisipasi kelompok rentan.
Partisipasi kelompok rentan itu guna menjembatani kesenjangan digital, kesenjangan kecakapan digital, dan upaya dalam mengurangi ketidaksetaraan.
“Beberapa negara memberikan klarifikasi dan perhatian pada beberapa hal, di antaranya perlunya penentuan kriteria untuk kelompok rentan serta alasan untuk memasukkan kelompok ini sebagai kelompok rentan,” imbuhnya seperti yang dimuat dalam laman kominfo.go.id, Kamis (30/3/2021).
Pernyataan tersebut ia sampaikan dalam 1st DEWG G20 2022 yang berlangsung secara hibrida di Hotel Aruna Senggigi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (29/3/2022).
Baca juga: DEWG G20 Dukung Konektivitas Digital Pascapandemi Covid-19 secara Inklusif
Pada kesempatan tersebut, Dedy mengungkapkan, delegasi negara anggota G20 secara umum juga menyetujui aspek kecakapan dan literasi digital sebagai hal penting dalam bahasan ekosistem digital.
Pembahasan isu prioritas kedua mengenai kecakapan dan literasi digital, kata dia, telah membuahkan beberapa catatan penting.
“Para negara peserta DEWG secara umum menyetujui kemampuan dan literasi digital merupakan bagian penting dalam diskusi ekosistem digital,” ucap Dedy.
Dalam diskusi di pertemuan pertama DEWG G20 itu, lanjut dia, delegasi juga mengajukan usulan lain.
Baca juga: Di DEWG G20, Menkominfo Sebut Pemanfaatan Teknologi Digital Bisa Percepat Pemulihan Global
Adapun usulan tersebut untuk mempertimbangkan aspek di luar teknologi informasi dan komunikasi guna membahas kecakapan serta literasi digital.
“Selain itu juga diangkat tentang perlunya memasukkan aspek-aspek nonteknologi informasi komunikasi (TIK) ke dalam isu prioritas ini,” ujar Dedy.
Tak hanya itu, delegasi negara peserta DEWG juga meminta pembahasan yang lebih mendalam tentang platform dan rencana implementasi indikator kemampuan dan literasi digital serta nilai tambah dari indikator tersebut.
“Atas berbagai masukan ini, presidensi akan menanggapi pada pertemuan DEWG selanjutnya,” imbuh Dedy.
Baca juga: Pertemuan DEWG Pertama di Lombok, Menkominfo: Wadah Memperdalam Isu Teknologi Digital
Sebagai informasi, 1st DEWG 2022 dibuka oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Republik Indonesia (RI), Johnny Gerard Plate dan dipimpin oleh Chair DEWG Mira Tayyiba serta Alternate Chair Dedy Permadi.
Pertemuan tersebut diikuti secara virtual oleh delegasi negara-negara anggota G20 serta para negara maupun organisasi internasional yang diundang.
Selain itu, para global knowledge partners dan national knowledge partners turut menghadiri pertemuan 1st DEWG 2022 untuk memaparkan hasil kajian terhadap masing-masing isu prioritas yang diangkat dalam DEWG.
Baca juga: Tiga Isu Prioritas yang Diangkat Kemenkominfo pada DEWG G20
Dalam Presidensi G20 Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebagai pengampu DEWG G20 mendorong pembahasan tiga isu prioritas, yaitu connectivity and post Covid-19 recovery atau konektivitas dan pemulihan pascapandemi Covid-19, digital skills and digital literacy atau kecakapan dan literasi digital, dan data free flow with trust and cross-border data flow atau arus data lintas negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.