Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat ala Megawati: Sedih dan Jengkel Dirundung soal Minyak Goreng hingga Menangis Jokowi Dihina

Kompas.com - 29/03/2022, 06:37 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri kerap menjadi sorotan.

Tak hanya sekali dua kali pernyataannya menuai kontroversi dan berujung polemik.

Namun begitu, Megawati menyadari bahwa pernyataan dan pemikirannya kerap kali menimbulkan perdebatan sehingga dirinya mendapat perundungan.

Baca juga: Megawati Sedih dan Jengkel Dirundung Usai Berkomentar Soal Minyak Goreng

Terbaru, ia banjir kritik karena berkomentar soal minyak goreng. Di tengah langka dan tingginya harga minyak di Indonesia, Megawati mempertanyakan mengapa ibu-ibu hanya menggoreng.

Padahal, menurut Mega, selain digoreng, ada banyak cara untuk membuat makanan. Bisa dengan direbus, dibakar, atau dikukus.

"Saya sampai mengelus dada, bukan urusan masalah nggak ada atau mahalnya minyak goreng, saya sampai mikir, jadi tiap hari ibu-ibu itu apakah hanya menggoreng sampai begitu rebutannya?" kata Megawati dalam webinar "Cegah Stunting untuk Generasi Emas" yang disiarkan YouTube Tribunnews, Jumat (18/3/2022).

"Apa tidak ada cara untuk merebus, lalu mengukus, atau seperti rujak, apa tidak ada? Itu menu Indonesia lho. Lha kok njelimet (rumit) gitu," tuturnya.

Buntut dari pernyataannya, Mega jadi bulan-bulanan warganet di media sosial. Ia juga dinilai tidak peka dan sensitif pada situasi sulit yang tengah dialami masyarakat.

Baca juga: Ibu Antre Minyak Goreng, Bapak Antre Solar, Partai Antre Jabatan

Berangkat dari kegaduhan itu, PDI-P menyelenggarakan demonstrasi masak tanpa menggunakan bahan minyak goreng. Acara ini digelar di Sekolah Partai PDI-P Lenteng Agung, Jakarta, Senin (28/3/2022).

Tak tanggung-tanggung, Megawati "turun gunung" langsung untuk membuka demo memasak tersebut.

Curhat Megawati soal minyak goreng

Dalam kesempatan itu, Mega sempat mencurahkan isi hatinya. Ia mengaku sedih karena komentarnya soal penggunaan minyak goreng menuai kritik.

Padahal, menurut Megawati, komentarnya saat itu bermaksud untuk membantu masyarakat, terutama ibu-ibu, mendapatkan solusi atas persoalan langka dan mahalnya minyak goreng.

"Sampai saya bilang sama Sekjen (Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto), aku usul lho, jengkel saya, enak saja. Memangnya saya pembohong apa, dibilang enggak ada empati," kata Megawati dalam acara "Demo Memasak Tanpa Minyak Goreng" yang digelar PDI-P, Senin (28/3/2022).

"Sakit hati saya sebagai perempuan, enak aja. Kayak saya enggak pernah tahu soal perempuan. Betul apa ndak?" tuturnya.

Baca juga: Lihat Ibu-ibu Antre Beli Minyak Goreng, Megawati: Kalau Disuruh Gitu, Emoh Aku

Megawati mengaku tak masalah jika mendapat cibiran dalam urusan politik. Hal itu diakuinya sudah biasa.

Namun, dia heran dicibir ketika tengah berupaya membantu mencarikan solusi atas persoalan minyak goreng.

"Saya bilang Mas Hasto, kesel aku deh. Keselnya saya bukan karena di-bully urusan politik, terserah. Tapi ini mau bantu ibu-ibu supaya anaknya makannya baik dan lain sebagainya. Ini hakikat kehidupan lho. Kok saya dipelintar-pelintir enggak jelas, maaf saja dah," ujar Mega.

Menurut Megawati, pernyataannya yang menyarankan agar masyarakat memasak menggunakan cara lain selain menggoreng bisa menjadi solusi atas persoalan minyak goreng yang mahal dan langka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com