JAKARTA, KOMPAS.com - Eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Hamdan Zoelva menilai, Ketua MK saat ini, Anwar Usman, tidak perlu mundur dari jabatannya karena berencana menikahi adik kandung Presiden RI Joko Widodo, Idayati.
"Pak Anwar ini kan adalah haknya dan takdirnya untuk menikah lagi, yang kebetulan jodohnya adalah adiknya Pak Jokowi. Ya sudah lah, ucapkan mereka selamat karena mendapatkan jodoh, juga mereka bahagia," ungkap Hamdan kepada wartawan selepas pelantikan DPP Sarikat Islam di Jakarta, Senin (28/3/2022).
Baca juga: Anwar Usman: Apakah karena Menikah Integritas Saya sebagai Ketua MK Berubah?
Mengenai potensi konflik kepentingan sebagaimana yang dikhawatirkan sejumlah kalangan, Hamdan mengaku tak sepakat sepenuhnya dengan hal tersebut.
Ia menjelaskan, ketika ada permohonan judicial review di MK, yang digugat adalah DPR dan presiden.
Itu pun, kata dia, presiden digugat bukan sebagai perorangan, namun presiden sebagai kepala pemerintahan yang bersama DPR membentuk undang-undang.
"Oleh karena itu, menghadiri judicial review bukan mengadili presiden sebagai pribadi tetapi mengadili materi dan proses undang-undang yang ada." ujar Hamdan.
Baca juga: Yakini Menikahi Adik Jokowi Keputusan Tuhan, Anwar Usman Beri Sinyal Tak Akan Mundur dari MK
Hamdan menganggap, Usman baru perlu mundur apabila menangani sengketa yang menyangkut Jokowi sebagai presiden perorangan, semisal sengketa hasil pemilu atau pemakzulan.
"Kalau ada itu maka harus mundur karena memiliki hubungan kekeluargaan yang sangat dekat. Tapi kalau untuk judicial review tidak ada conflict of interest jadi tidak perlu mundur," jelasnya.
Terkait rencana pernikahan Anwar dan Idayati, sejumlah pihak pun meminta Anwar untuk mundur dari jabatannya sebagai ketua MK demi menghindari konflik kepentingan, salah satunya Direktur Pusat Studi Konstitusi (Pusako) Universitas Andalas, Feri Amsari.
“Konflik kepentingan akan muncul karena dalam setiap pengujian undang-undang karena presiden adalah salah satu pihak. Konflik ini harus dijauhi ketua MK agar lembaga peradilan itu tetap punya marwah,” kata Feri kepada Kompas.com, Selasa (22/3/2022).
Namun, Anwar Usman mengeklaim bahwa dirinya akan tetap taat pada konstitusi meskipun berencana menikahi adik Presiden RI Joko Widodo.
Komitmen ini, lanjutnya, telah ia lakukan sejak pertama kali bergelut dengan dunia kehakiman.
“Saya sudah menjadi calon hakim dari 1985. Alhamdulillah saya tidak pernah takut kepada siapa pun kecuali kepada Allah dan saya hanya tunduk pada konstitusi, pada UUD dan segala macam peraturan perundangan,” ujar Anwar dalam Stadium General Fakultas Syariah IAIN Pekalongan, Jumat (25/3/2022).
“Apakah karena saya menikahi seseorang tertentu lalu integritas saya sebagai seorang hakim konstitusi, atau Ketua Mahkamah Konstitusi akan berubah?” lanjutnya.
Menanggapi permintaan mundur dari sejumlah kalangan yang khawatir timbul konflik kepentingan akibat pernikahan ini, Anwar memberi sinyal tak akan mundur dari posisinya.