Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Distrik Agats, Kota Papan di Asmat Papua yang Penuh Sepeda Motor Listrik

Kompas.com - 28/03/2022, 12:53 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Krisiandi

Tim Redaksi

ASMAT, KOMPAS.com - Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua, dikenal dengan sebutan Kota Papan.

Rupanya, itu karena mayoritas kampung di Kabupaten Asmat, termasuk Distrik Agats, memiliki jalan dan bangunan rumah yang dibuat dari papan dan kayu.

Kompas.com berkesempatan mengunjungi wilayah Distrik Agats dan menyaksikan kehidupan masyarakat di daerah yang terletak di Provinsi paling timur Indonesia itu.

Distrik Agats merupakan Ibu Kota Kabupaten Asmat yang dikelilingi laut. Distrik itu terdiri dari 12 kampung atau setara tingkat kelurahan.

Semua jalanan dan bangunan di Distrik Agats berbentuk seperti panggung yang tingginya sekitar 1 hingga 2 meter dari permukaan tanah.

Rumah sengaja dibangun demikian untuk mengantisipasi masuknya air pasang laut di wilayah tersebut.

Selain itu, permukaan tanah di wilayah Agats banyak yang berlumpur.

"Dulu papan semua (jalan). Kalau pasang naik di jalan ini cuma (sisa) sejengkal saja," kata seorang warga bernama Joko di Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Selasa (22/3/2022).

Namun beberapa tahun terakhir, pembangunan di wilayah Agats semakin maju.

Saat ini jalan-jalan utama di Ibu Kota Asmat itu sudah ada yang terbuat dari beton, meski sebagian jalan, bangunan rumah, serta tempat penginapan masih terbuat dari papan, kayu, dan triplek.

Baca juga: Perjalanan Menuju Distrik Agats: Ibu Kota Kabupaten Asmat Papua yang Perlu 5 Jam via Jalur Laut

Banyak juga toko-toko kelontong, kios ponsel, warung, hingga rumah makan khas daerah luar Papua.

Sayangnya, tempat makan khas Papua justru sangat jarang ditemui di Agats.

"Saya pikir walaupun saya orang sini, perkembangan sekarang, yang lebih banyak makanan dari luar. Sedangkan makanan lokal sangat kurang. Seharusnya yang dibanyakin makanan lokal," ujar seorang warga, Yance.

Cari ikan

Warga sedang menikmati suasana di Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Jumat (25/3/2022).KOMPAS.com/Rahel Narda Warga sedang menikmati suasana di Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua, Jumat (25/3/2022).
Mayoritas masyarakat asli di Agats berprofesi sebagai nelayan. Melaut atau menjalankan perahu sudah menjadi keseharian warga.

Mereka biasanya pergi mencari ikan ke laut dengan menggunakan perahu yang disebut fiber atau ketingting. Itu bukan cuma dillakukan orang dewasa, tetapi juga anak-anak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com