Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Program Irigasi Bantu Petani Kembangkan Program Food Estate di Belu

Kompas.com - 27/03/2022, 09:46 WIB
Erlangga Satya Darmawan,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Program irigasi pertanian untuk pengembangan Food Estate yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) dinilai berhasil membantu petani di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Pasalnya, program irigasi yang bersumber dari Bendungan Rotiklot tersebut dapat mengairi 53 hektare (ha) areal Food Estate di Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu.

Berkat hal itu, program irigasi Food Estate di Belu akan diperluas menjadi 500 ha.

SYL mengatakan, sistem irigasi merupakan salah satu faktor penting dalam menjaga produktivitas sektor pertanian.

Seperti diketahui, air punya peran esensial dalam pengembangan budidaya pertanian. Tanpa air, produktivitas pada sektor tersebut tidak akan berkembang secara optimal.

"Untuk memenuhi kebutuhan air tanaman yang diperoleh dari air hujan, sistem irigasi atau sumber air permukaan menjadi solusi dalam meningkatkan produktivitas pertanian," ujar SYL dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (27/3/2022).

Baca juga: Kementan Genjot KUR Pertanian di Jawa Timur untuk Memacu Kesejahteraan Petani

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Ali Jamil mengatakan, irigasi merupakan program strategis dalam konteks pengairan lahan.

Oleh karena itu, sistem irigasi pada sektor pertanian harus berjalan baik. Sebab, pertanian tidak boleh terganggu oleh faktor apa pun.

"Keberadaan irigasi pada sektor pertanian membuat petani tak khawatir, meski memasuki musim kemarau. Sebab, irigasi akan memasok air sehingga produktivitas pertanian tetap terjaga," ucap Ali.

Ali menambahkan, selain penting bagi keberlanjutan sektor pertanian, keberadaan irigasi juga mampu meningkatkan indeks pertanaman (IP) petani.

"Ada tiga aspek dari keberadaan irigasi pertanian, yakni produktivitas, peningkatan IP pertanian, dan peningkatan kesejahteraan petani," jelas Ali.

Baca juga: Ketua Alsintani Tegaskan Pengadaan Alsintan di Kementan Telah Utamakan Produk Dalam Negeri

Tak hanya itu, lanjut Ali, irigasi juga menjadi faktor penting bagi petani untuk meningkatkan produktivitas mereka.

Pasalnya, irigasi dapat memberikan pasokan air secara stabil untuk lahan sawah. Dengan begitu, perkembangan budidaya padi petani bisa berjalan dengan baik.

"Irigasi adalah water management dan berfungsi untuk mengatur air, baik air hujan maupun air tanah. Irigasi tidak hanya bisa dimanfaatkan untuk mengairi lahan di sawah, tetapi juga bisa untuk mendukung aktivitas lainnya," jelas Ali.

Maka dari itu, Ali berharap, sistem irigasi dapat dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan pendapatan petani.

Hal senada juga diungkapkan Direktur Irigasi Pertanian Direktorat Jenderal (Dirjen) PSP Kementan. Ia berharap, irigasi pertanian tidak hanya dimanfaatkan untuk sektor tanaman pangan, tetapi juga sektor hortikultura, perkebunan, dan peternakan.

"Air adalah faktor teknis untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Pada akhirnya, kesejahteraan petani juga akan ikut meningkat," kata Rahmanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com