JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyinggung perihal perombakan atau reshuffle kabinet saat memberi pengarahan di acara Afirmasi Bangga Buatan Produk Indonesia yang digelar di Bali dan disiarkan secara virtual pada Jumat (25/3/2022).
Pernyataan Jokowi itu pun memicu reaksi ekspresi dari para menteri yang hadir.
Awalnya, Jokowi menyatakan perasaan kesalnya kepada Menteri BUMN Erick Thohir karena masih ada direktur utama (dirut) perusahaan pelat merah yang banyak menggunakan produk impor untuk menjalankan program-programnya.
Oleh karenanya, dia meminta agar para dirut itu diganti.
"Saya sampaikan ke Menteri BUMN, sudah ganti dirutnya, ganti. Ngapain kita (pertahankan)?" ujar Jokowi.
Setelah itu, Jokowi menyinggung kementerian yang juga masih banyak mengonsumsi produk impor untuk operasional kegiatannya.
Baca juga: Jokowi Tegur Menkes, Mentan, hingga Menteri BUMN karena Banyak Impor
Saat menyinggung kementerian itulah, Presiden mengucapkan kata reshuffle. Sambil berkelakar dan tersenyum, Jokowi mengatakan, perombakan kabinet merupakan tugasnya.
"Kementerian, sama saja. Tapi itu bagian saya itu. Reshuffle. Sudah saya itu, kayak gini enggak bisa jalan," lanjut Jokowi sambil menghela napas panjang seolah mengungkapkan kekesalannya.
Kata reshuffle itu langsung ditanggapi dengan tepuk tangan dan tawa dari kepala daerah dan menteri-menteri yang hadir.
Bahkan, sejumlah menteri yang tersorot kamera pun tampak tersenyum.
Menteri BUMN Erick Thohir tampak menyilangkan tangan di dada. Meski menggunakan masker, tampak bahwa Erick tersenyum-senyum kecil.
Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto juga tampak tersenyum dari balik masker.
Dia pun langsung menunduk menatap buku catatan dan pulpennya yang terbuka sambil membuat tanda dua garis pada buku catatan itu.
Menko Polhukam Mahfud MD tampak masih menyimak pemaparan Presiden Jokowi.
Baca juga: Jokowi Singgung Reshuffle Kabinet Saat Beri Pengarahan ke Menteri-menteri dan Kepala Daerah
Meski tampak tersenyum kecil, raut wajahnya tampak tetap serius memperhatikan Jokowi.