Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Anggarkan Rp 327,67 Miliar untuk Kesehatan Haji Tahun 2022, Ini Komponennya

Kompas.com - 22/03/2022, 16:09 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menganggarkan dana kesehatan sebesar Rp 327,67 miliar untuk penyelenggaraan ibadah haji tahun 2022.

"Anggaran kesehatan haji tahun 2022, total yang dianggarkan oleh kementerian kesehatan, paling tidak ada empat hal pokok yang kami anggarkan," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Budi Sylvana dalam rapat dengan Komisi VIII DPR, Selasa (22/3/2022).

Budi menjelaskan, komponen pertama adalah penyediaan obat-obatan dan alat kesehatan yang nilainya sekitar Rp 50 miliar.

Obat-obatan itu disiapkan untuk keperluan sejak embarkasi di asrama, selama penerbangan dari dan menuju Arab Saudi, serta pelayanan kesehatan selama berada di Arab Saudi.

Baca juga: Menag Yaqut Bahas Kuota Haji 2022 dengan Menteri Haji Arab Saudi, Berharap Dapat Alokasi Ideal

Obat-obatan yang disiapkan pun terbilang lengkap, mulai dari antibiotik, antipiretik, analgetik, anastetik, antipsikotik, obat jantung, obat kulit, hingga obat mata.

"Karena kita, sebagai laporan juga, cukup banyak jemaah haji dari tahun-tahun kemarin yang berobat ke KKHI (Klinik Kesehatan Haji Indonesia) kita dan jumlahnya itu ribuan sehingga kebutuhan obat juga cukup banyak," ujar Budi.

Komponen kedua adalah pemenuhan vaksin meningitis bagi jemaah haji karena vaksin tersebut merupakan syarat untuk dapat memasukki wilayah Arab Saudi.

Budi mengatakan, saat ini sedang dilakukan vaksinasi meningitis ulang bagi para calon jemaah haji karena dua tahun sudah beralu sejak mereka divaksinasi pada 2020 lalu tetapi batal berangkat ke Tanah Suci akibat pandemi Covid-19.

Komponen berikutnya penyiapan fasilitas kesehatan berupa Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) yang tersebar di Jeddah, Mekkah, dan Madinah dengan anggaran sebesar Rp 37,77 miliar.

Baca juga: Berapa Biaya Ibadah Haji 2022? Ini Rincian Usulannya

KKHI memiliki beragam fasilitas yakni 24 tempat tidur unit gawat darurat, 223 tempat tidur rawat inap, 10 tempat tidur intensive/high care unit, poliklinik, pelayanan dokter spesialis, laboratorium, pelayanan kefarmasian, pelayanan rujukan, mobil ambulans, dan diet khusus bagi jemaah yang sakit.

Layanan dokter spesialis yang tersedia yakni penyakit dalam, jantung, paru, jiwa, syaraf, anastesi, bedah, dan rehabilitas medik.

"Karena saat ini memang masih berlangsung Covid, (spesialis) penyakit dalam, jantung dan paru jadi fokus kami mengantisipasi jika ada jemaah kita yang membutuhkan layanan-layanan ini," ujar Budi.

Adapun komponen terakhir sekaligus terbesar adalah penugasan tenaga kesehatan haji senilai Rp 209 miliar karena pemerintah mesti memberangkatkan 1.832 tenaga kesehatan haji ke Arab Saudi.

Baca juga: Kemenag Sebut Penghapusan Ketentuan PCR dan Karantina Berpotensi Tekan Biaya Haji

Ia menjelaskan, tenaga kesehatan itu terdiri dari 1.521 tenaga kesehatan yang mendampingi 507 kloter di mana satu kloter didampingi oleh satu orang dokter dan dua orang perawat.

"Ini dengan asumsi haji kita kuota 100 persen, jadi kita menggunakan asumsi data jika haji diberangkatkan 100 persen sehingga tugas yang diberangkatkan 1.521," kata Budi

Sementara itu terdapat 311 orang tenaga kesehatan Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) bidang haji yang terdiri dari dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, apoteker, dan lain-lain.

Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebutkan bahwa akan ada pemberangkatan haji menuju Arab Saudi usai bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi di Jeddah, Minggu (20/3/2022) lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com