Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog: Hasil Sero Survei Bisa Jadi Acuan Kebijakan Terkait Pandemi

Kompas.com - 21/03/2022, 09:45 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli epidemiologi Universitas Indonesia Iwan Ariawan mengatakan, hasil survei serologi Covid-19 atau survei antibodi bisa menjadi acuan pengambilan kebijakan pemerintah terkait pandemi.

Seperti diketahui, sero survei dilakukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) bersama Kementerian Kesehatan sejak November-Desember 2021.

"Hasil sero survei ini sudah dipakai untuk acuan pengambilan kebijakan terkait pelonggaran mobilitas masyarakat seperti penghapusan tes PCR/antigen untuk pelaku perjalan yang sudah mendapatkan vaksin 2 kali atau lebih," kata Iwan saat dihubungi Kompas.com, Senin (21/3/2022).

Iwan mengatakan, tingkat antibodi penduduk Indonesia berdasarkan hasil sero survei tersebut sudah cukup tinggi.

Baca juga: Hasil Sero Survei: 74 Persen Penduduk Indonesia Sudah Terinfeksi Covid-19

Kadar antibodi tersebut, kata dia, terbukti dengan minimalnya pasien covid-19 dirawat di rumah sakit dan kasus kematian.

"86.6 persen itu sudah cukup tinggi dan terbukti bisa menekan kematian Covid-19 pada periode Omicron ini," ujarnya.

Di samping itu, Iwan juga mengatakan, saat ini, sero survei tengah dilakukan di beberapa kabupaten/kota di Jawa-Bali yang nantinya akan menjadi acuan untuk kebijakan mudik selama Idul Fitri.

Kemudian, sero survei di tingkat nasional akan kembali dilakukan pada Juni 2022.

"Sero survei di Jawa-Bali sudah mulai sejak minggu lalu. Target selesai pertengahan April," ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, Para peneliti dari FKM UI mengungkapkan hasil sero survei yang dilakukan pada November-Desember 2021.

Sero survei adalah penelitian kekebalan masyarakat terhadap virus penyebab Covid-19. Penelitian dengan mengecek antibodi yang berada di dalam darah.

Ahli epidemiologi Pandu Riono mengatakan, survei serologi penting dilakukan untuk menggambarkan tingkat kekebalan yang dimiliki masyarakat terhadap Covid-19.

Kekebalan tersebut diperoleh dari infeksi alamiah dan vaksinasi Covid-19.

"Dengan imunitas kadar yang cukup tinggi maka kita bisa menekan pasien yang harus dirawat di RS, ICU atau sampai wafat," kata Pandu dalam konferensi pers secara virtual terkait "Hasil Serologi Survey Nasional", Jumat (18/3/2022).

Hasil survei serologi menunjukkan bahwa 86,6 persen penduduk Indonesia sudah memiliki antibodi terhadap Covid-19. Tingkat antibodi Covid-19 paling tinggi pada mereka yang sudah divaksinasi dosis kedua.

Baca juga: Hasil Sero Survei: 86,6 Persen Populasi Indonesia Sudah Miliki Antibodi Covid-19

Selain itu, 73,9 persen penduduk Indonesia yang belum divaksinasi sudah memiliki antibodi Covid-19.

"Hal ini menunjukkan bahwa proprosi penduduk yang terinfeksi Covid-19 sudah tinggi," ujar salah satu peneliti dari FKM UI Iwan Ariawan.

Adapun survei ini dilakukan dengan melibatkan sampel di 100 kabupaten/kota. Kemenkes dan FKM UI mengambil 20 orang sampel utama dan 60 serta sampel cadangan di setiap desa/kelurahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com