JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Achmad Hafidz Tohir mengatakan, pertemuan Inter Parliamentary Union (IPU) ke-144 di Bali tidak memiliki agenda utama membahas konflik Rusia-Ukraina. Namun, dia tak menutup kemungkinan isu tersebut akan diungkit dalam IPU di Bali.
"Saya kira kami tidak membahas itu, tetapi tidak mungkin hal tersebut tidak disampaikan nanti dalam IPU, karena menyangkut isu yang seksi dan menyangkut keamanan dunia saat ini," kata Hafidz dalam diskusi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (17/3/2022).
Hafidz mengatakan, secara global IPU akan membahas situasi pandemi Covid-19 dan tujuan pembangunan berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs). Selain itu, secara global IPU akan membahas seperti apa penegakan demokrasi berjalan.
Baca juga: Puan Pastikan 1.000 Peserta dari 115 Negara Hadiri IPU Ke-144 di Bali
"Nanti akan kami lihat ada HAM (hak asasi manusia) dan perdamaian dan keamanan dunia yang tentu saja, saudaraku dari media sosial akan mempertanyakan juga, apa kaitannya Ukraina dan Rusia," ujar dia.
Terkait agenda IPU, Hafidz menyebutkan bahwa Indonesia menawarkan empat poin yang akan dibahas. Pertama, mengenai persoalan pemanasan global dua derajat celsius. Pergelaran IPU dinilai akan mendorong upaya menjaga kenaikan di bawah satu derajat celsius.
Kedua, terkait langkah-langkah negara agar meningkatkan kapasitasnya untuk beradaptasi terhadap efek perubahan iklim.
"Ketiga, untuk menjaga alur pendanaan agar sesuai dengan pembangunan berkelanjutan yang mendukung penurunan emisi karbon," tambah dia.
Keempat, untuk mengukuhkan kepemimpinan Indonesia dalam aksi perubahan iklim dan membangun kemitraan serta solidaritas global.
"Jadi ini kata pemancing kami. Tentu saja empat isu tersebut akan terus berkembang," imbuh dia.
Indonesia menjadi tuan rumah IPU ke-144 di Nusa Dua, Bali. Acara ini berlangsung pada 20-24 Maret 2022. Acara tersebut mengusung tema "Getting to Zero: Mobilizing Parliament to Act on Climate Change".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.