Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan PSI Jual Minyak Goreng Murah: Gerakan Solidaritas

Kompas.com - 16/03/2022, 16:05 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ariyo Bimmo mengatakan, kegiatan menjual minyak goreng murah di beberapa tempat di Kabupaten Bekasi  merupakan gerakan solidaritas dari partainya untuk mempermudah masyarakat mendapatkan minyak goreng dengan harga murah.

Hal tersebut disampaikan untuk menanggapi kritik dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) yang menyayangkan sikap parpol sekadar menggelar operasi pasar murah minyak goreng.

"Benar PSI Kabupaten Bekasi menjual minyak goreng dengan harga murah. Namun yang dilakukan bukanlah operasi pasar karena jelas PSI tidak memiliki kewenangan untuk itu," kata Ariyo saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/3/2022).

"Yang dilakukan PSI adalah gerakan solidaritas dari pengurus, kader dan donatur," tambahnya.

Baca juga: Kapolri Minta Produsen Distribusikan Minyak Goreng ke Pasar Modern maupun Tradisional


Kendati demikian, PSI mengakui hal tersebut bukan solusi permanen untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng di masyarakat. Namun, hanya tindakan ini yang bisa dilakukan PSI untuk membantu masyarakat.

"Sebagai partai yang mengusung nama 'solidaritas', mungkin ini yang nyata bisa dilakukan," klaim Ariyo.

Di sisi lain, Ariyo mengatakan, sudah merumuskan kebijakan untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng.

Baca juga: Ketika Mendag Lagi-lagi Klaim Stok Minyak Goreng Sangat Melimpah

Bahkan, lanjutnya, PSI juga sudah mengkritik Kementerian Perdagangan (Kemendag) terhadap langkah-langkah mengatasi kelangkaan minyak goreng.

"Namun, tentunya PSI tidak berada di parlemen yang bisa memanggil Kemendag. Jadi, mungkin kami akan memberikan saran apabila diminta," tuturnya.

Ariyo menegaskan, PSI akan tetap melakukan kegiatan menjual minyak goreng dengan harga murah melalui para kader di wilayah. Hal itu dilakukan dengan dalih aksi solidaritas.

Sebelumnya, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyayangkan sikap parpol yang sekadar menggelar operasi pasar murah, padahal memiliki kapasitas yang lebih besar.

"Bagi YLKI, parpol ketika melakukan operasi pasar minyak goreng ini terlalu sederhana, terlalu kecil," kata pengurus harian YLKI Agus Suyatno saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/3/2022).

Baca juga: PSI: Alasan MA Pangkas Hukuman Edhy Prabowo Mengada-ada

Ia mengatakan, partai politik, terutama yang memiliki perwakilan di legislatif seharusnya bisa membuat kebijakan yang memberikan dampak jangka panjang.

Alih-alih mengadakan operasi pasar, seharusnya parpol bisa merumuskan kebijakan yang menjamin ketersediaan pasokan minyak goreng di pasar bagi masyarakat.

"Harusnya bukan melakukan operasi pasar, tapi bagaimana membuat kebijakan yang bisa mempunyai impact jangka panjang. Kalau operasi pasar cuma jangka pendek, itu untuk sekelas parpol, kenapa hanya operasi pasar? Itu bisa dilakukan yang lain, kementerian misalnya," kata Agus.

Beberapa hari lalu, DPD PSI Kabupaten Bekasi menggelarkan kegiatan menjual minyak goreng murah seharga Rp 10.000 per liter.

"Minyak goreng masih langka. DPD PSI Kabupaten Bekasi menggelar pasar murah di Kecamatan Cibarusah. Ratusan liter minyak goreng dijual dengan harga Rp 10 ribu per liter. Hadir kerja untuk rakyat!," tulis @psi_id lewat akun Twitternya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com