Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rohidin Mersyah
Gubernur Bengkulu

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah

Kebhinekaan di Nusantara

Kompas.com - 15/03/2022, 11:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KESERIUSAN Presiden Joko Widodo dalam memindahkan Ibu Kota Negara (IKN) telah dimulai dengan penunjukan kepala otorita IKN Bambang Susantono dan wakilnya Dhony Rahajoe.

Selain itu, dengan disahkannya dasar hukum penetapan Undang-undang No 2 tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara, maka pemindahan ibu kota negara resmi dimulai.

Sebuah wacana yang sudah dicetuskan sejak Presiden Pertama Republik Indonesia Sukarno sekitar tahun 1950-an, kini akan terwujud.

Sejarah mencatat bahwa ibu kota Republik Indonesia setelah kemerdekaan, telah beberapa kali berpindah tempat.

Setidaknya ada tiga kota lainnya, selain Jakarta, yang pernah menjadi ibu kota walau hanya dalam hitungan minggu.

Yogyakarta, Bukit Tinggi dan Bireun merupakan kota lainnya yang telah menjadi ibu kota pemerintahan, walaupun saat itu lebih banyak disebabkan oleh faktor keamanan terkait peperangan.

Dengan perkembangan yang semakin cepat, maka perubahan-perubahan di DKI (Daerah Khusus Ibukota) Jakarta menjadi beban tersendiri dan berpanguruh banyak pada produktivitasnya dalam peranannya sebagai ibu kota.

Tanggung jawab DKI Jakarta saat ini telah berkembang, tidak hanya sebagai ibu kota negara, pusat pemerintahan, tetapi juga sebagai pusat bisnis, keuangan, perdagangan dan jasa di Indonesia.

Transformasi baru

Pemindahan ibu kota negara ke Nusantara, nama yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo, merupakan sebuah langkah besar dalam sejarah bangsa Indonesia.

Langkah yang telah dimulai dengan meminta dukungan seluruh elemen masyarakat Indonesia, tidak hanya melalui perwakilannya di legislatif, tetapi juga secara simbolis melalui perwakilan gubernur dari 34 provinsi se-Indonesia.

Pada Titik Nol Ibu Kota Negara telah dilaksanakan prosesi Gentong Nusantara untuk menyatukan tanah dan air yang dibawa oleh para gubernur dari daerahnya masing-masing dan diserahkan langsung kepada Presiden Joko Widodo.

Kegiatan ini melambangkan dukungan persatuan dari seluruh daerah untuk kebhinekaan telah ditanamkan sejak awal pembangunan ibu kota negara, Nusantara.

Hal ini juga menandai bahwa tanggung jawab terkait dengan langkah besar pemindahan ibu kota negara dari DKI Jakarta ke Nusantara, merupakan tugas seluruh elemen bangsa yang ada di 34 provinsi se-Indonesia, tidak hanya di pemerintah pusat.

Kegiatan simbolis lainnya dengan penanaman pohon dari masing-masing daerah oleh para gubernur menjadi lambang menanamkan harapan dari masyarakat di daerah untuk masa depan yang lebih baik.

Dengan dimulainya pembangunan IKN Nusantara ini juga akan menjadi awal transformasi dalam berbagai aspek menuju harapan masa depan gemilang, Indonesia Emas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com