Terjadi Kenaikan Kasus karena Subvarian Omicron BA.2 di Eropa, Luhut: Pemerintah Akan Lebih Hati-hati

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarinves) Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti kenaikan kasus Covid-19 di beberapa negara Eropa.

Menurut penjelasan Luhut, kenaikan kasus di Eropa terjadi lantaran beberapa negara telah melonggarkan protokol kesehatan dan terjadi penyebaran virus subvarian Omicron BA.2.

"Pemerintah juga kembali perlu menginfomasikan bahwa terjadi kenaikan kasus kembali di beberapa negara Eropa," kata Luhut saat memberikan keterangan hasil evaluasi PPKM secara virtual, Senin (14/3/2022).

Baca juga: Varian BA.2 Omicron Terdeteksi di 40 Negara, Apa Itu?

Atas pertimbangan tersebut, Luhut mengatakan, pemerintah akan mengambil kebijakan secara lebih hati-hati dalam beberapa waktu ke depan.

Di sisi lain, pemerintah juga meminta masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, terutama dalam hal pemakaian masker.

"Atas dasar informasi tersebut, pemerintah kedepan tentunya akan mengambil kebijakan secara lebih berhati-hati. Penerapan protokol kesehatan, terutama pemakaian masker, masih harus terus kita lakukan," kata dia.

Pemerintah di sisi lain juga akan mengejar capaian vaksinasi dosis lengkap dan booster.

Baca juga: Kemenkes: Ada 478 Kasus Covid-19 akibat Subvarian Omicron BA.2 di RI

Hal ini untuk mempersiapkan proses transisi dari pandemi Covid-19 menjadi endemi.

Pasalnya, beberapa negara seperti Arab Saudi dan Malaysia telah melaksanakan proses transisi tersebut.

"Pertimbangan utamanya adalah tingkat vaksinasi lengkap dan booster yang sudah tinggi di kedua negara. Dibandingkan dengan kedua negara, capaian vaksinasi dosis lengkap dan booster kita masih tertinggal," ujar Luhut.