Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Subvarian Omicron BA.2, Luhut Tegaskan Pemakaian Masker Masih Wajib

Kompas.com - 14/03/2022, 17:59 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa memakai masker masih menjadi protokol kesehatan yang wajib dipatuhi masyarakat.

Meski situasi pandemi belakangan sudah menunjukkan penurunan, kata dia, seluruh pihak tetap harus berhati-hati.

"Pemakaian masker harus terus masih kita lakukan," kata Luhut dalam konferensi pers daring, Senin (14/3/2022).

Baca juga: Luhut: Jumlah Testing Turun Seiring Tak Diberlakukannya Syarat Tes Covid-19 untuk Perjalanan

Luhut mengingatkan, kenaikan kasus Covid-19 terjadi di beberapa negara Eropa. Ini terjadi karena negara-negara tersebut melonggarkan kebijakan protokol kesehatan.

Sejalan dengan itu, muncul penyebaran subvarian Omicron BA.2 yang baru.

"Atas dasar informasi tersebut, pemerintah ke depan tentunya akan mengambil kebijakan secara lebih berhati-hati terkait penerapan protokol kesehatan," ujar Luhut.

Luhut melanjutkan, beberapa negara seperti Arab Saudi dan Malaysia mulai melakukan transisi dari pandemi ke endemi. Pertimbangan utamanya adalah tingginya tingkat vaksinasi lengkap dan booster di kedua negara itu.

Dibandingkan Arab Saudi dan Malaysia, kata Luhut, capaian vaksinasi dosis lengkap dan booster di Indonesia masih tertinggal.

Baca juga: Luhut: Seiring Penurunan Kasus Covid-19, Jumlah Daerah PPKM Level 2 Meningkat

Oleh karenanya, pemerintah terus mendorong percepatan vaksinasi baik dosis kedua maupun ketiga, terutama di kalangan lansia dan orang dengan komorbid atau penyakit penyerta.

"Ini perlu kita waspadai karena ini sudah menjelang bulan Ramadhan, dan nanti juga Lebaran kita berharap kita akan lebih bebas. Untuk itu kami titip supaya kita semua melakukan vaksinasi lengkap dan booster," kata Koordinator PPKM Jawa-Bali itu.

Luhut mengatakan, keberhasilan pengendalian Covid-19 varian Omicron yang didapat hingga hari ini tidak terlepas dari kerja keras seluruh pihak.

Oleh karenanya, ia berharap ke depan masyarakat dan pemerintah terus bekerja sama dalam mengendalikan pandemi.

"Segala capaian tidak perlu kita rayakan sebagai bentuk euforia yang berlebihan yang nantinya akan mencederai efektivitas dalam pengendalian pandemi ini," kata Luhut.

Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan, protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun masih berlaku di seluruh aktivitas masyarakat, termasuk bagi pelaku perjalanan dalam negeri.

"Pada prinsipnya 3M tetap diterapkan dalam menghadapi Covid-19 ini dalam seluruh pengaturan aktivitas masyarakat yang aman terhadap penularan Covid-19," kata Wiku saat dihubungi Kompas.com, Senin (14/3/2022).

Namun, Wiku mengatakan, setiap pelonggaran aktivitas masyarakat di sektor sosial dan ekonomi tentu memerlukan penyesuaian protokol kesehatan terutama menjaga jarak.

Ia mengatakan, penyesuaian protokol kesehatan tersebut tetap harus memerhatikan keamanan masyarakat dari Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Yusril Prediksi MK Tak Diskualifikasi Gibran

Nasional
Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Soal Besaran Tunjangan ASN yang Pindah ke IKN, Pemerintah Tunggu Jokowi

Nasional
MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

MK Bantah Ada Bocoran Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Marinir Indonesia-AS Akan Kembali Gelar Latma Platoon Exchange Usai 5 Tahun Vakum

Nasional
Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Ingin Pileg 2029 Tertutup, Kaesang: Supaya “Amplop”-nya Enggak Kencang

Nasional
PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

PSI Akan Usung Kader Jadi Cawagub Jakarta dan Wali Kota Solo

Nasional
Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

Nasional
Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

Nasional
Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com