Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Panic Buying" dan Trauma Warga di Balik Kelangkaan Minyak Goreng

Kompas.com - 12/03/2022, 08:45 WIB
Elza Astari Retaduari

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyebab pasti kelangkaan minyak goreng masih menjadi misteri. Berbagai spekulasi pun dikemukakan untuk menjelaskan "hilangnya" pasokan minyak goreng di pasaran, termasuk salah satunya adalah praktik "panic buying" oleh masyarakat.

Masalah minyak goreng di Indonesia sendiri sudah cukup panjang. Bermula saat harga minyak goreng yang terus meroket naik hingga berbulan-bulan lamanya sehingga meresahkan warga.

Tingginya harga minyak goreng disebut-sebut lantaran lonjakan harga crude palm oil (CPO) dunia.

Pada akhirnya, pemerintah menerapkan kebijakan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng seharga Rp 14.000 per liter mulai awal Februari 2022. Namun setelah ada kebijakan pemerataan harga, minyak goreng menjadi langka di pasaran.

Akibat kelangkaan ini, banyak terjadi kericuhan di sejumlah daerah karena warga berebut minyak goreng ketika ada pasokan.

Baca juga: Harga Minyak Goreng di Kendari Meroket, 2 Liter Tembus Rp 135.000

Mendag Muhammad Luthfi menduga ada oknum-oknum yang mempermainkan minyak goreng sehingga menyebabkan masyarakat masih kesulitan mendapatkan minyak goreng.

Mulai dari kemungkinan penyelundupan ke luar negeri, penimbunan, hingga dijual ke industri.

Padahal seharusnya pasokan minyak goreng di Indonesia aman setelah pemerintah menerapkan kebijakan domestic market obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO).

Kebijakan ini diambil oleh Kementerian Perdagangan untuk memastikan pasokan bahan baku minyak goreng stabil.

Lewat kebijakan DMO dan DPO, seluruh eksportir wajib memasok atau mengalokasikan 20% dari volume ekspornya dalam bentuk CPO dan RDP Palm Olein ke pasar domestik dengan harga Rp9.300/kg untuk CPO dan harga RBD Palm Olein Rp10.300/kg.

Selama satu bulan ini, produsen minyak sawit mentah telah memenuhi kebijakan DMO dengan memasok sebanyak 351 juta liter untuk kebutuhan minyak goreng dalam negeri.

Namun faktanya, stok minyak goreng masih sulit ditemukan di pasaran.

Baca juga: Gelar Operasi Pasar Murah, Ibas Salurkan 16 Ton Minyak Goreng di Ngawi

Inspektur Jenderal Kemendag, Didi Noordiatmoko mengatakan saat ini muncul persoalan baru yang merupakan dampak dari kenaikan harga dan kelangkaan minyak goreng sebelumnya.

Persoalan baru itu adalah "panic buying" (beli dalam jumlah besar) yang dilakukan masyarakat.

Tren masyarakat disebutnya saat ini membeli minyak goreng yang harganya sudah turun dengan jumlah banyak, melebihi kebutuhan.

Panic buying terjadi karena masyarakat sempat kesulitan mendapatkan minyak goreng dengan harga terjangkau, sehingga ketika mendapatkan kesempatan, mereka lalu panic buying.

Padahal hasil riset menyebutkan kebutuhan minyak goreng per orang hanya 0,8-1 liter per bulan. Artinya, kini banyak rumah tangga menyetok minyak goreng.

“Tapi ini baru terindikasi,” kata Didi Noordiatmoko saat kunjungan kerja ke Palembang seperti dikutip dari Antara, Minggu (6/3/2022).

Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi menyinggung hal serupa. Ia lalu mengimbau masyarakat agar tidak melanjutkan tren panic buying.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

Nasional
Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Nasional
Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Nasional
Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Nasional
Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Nasional
Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Nasional
Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Nasional
Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Nasional
Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Nasional
KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

Nasional
Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Nasional
Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Nasional
Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com