Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes: Donasi Apa Pun Berharga untuk Korban Perang di Ukraina

Kompas.com - 10/03/2022, 15:33 WIB
Vitorio Mantalean,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menyebut bahwa saat ini bantuan dalam bentuk apa pun sangat dibutuhkan oleh warga sipil Ukraina yang menjadi korban perang dengan Rusia.

Bukan hanya uang, Hamianin bahkan menyebut bahwa bantuan generator barangkali juga dibutuhkan karena ratusan ribu warga terputus dari akses air dan listrik.

"Kita di Ukraina membutuhkan hampir segalanya sekarang," ujar Hamianin usai berkunjung ke Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah di Jakarta, Kamis (10/3/2022).

"Apa pun. Selimut, tenda, peralatan medis dan obat-obatan, karena terlalu banyak orang luka dan cedera," ia menambahkan.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina: Dua Minggu yang Mengubah Dunia Seketika

Melansir Reuters, PBB mencatat sedikitnya 474 warga sipil di Ukraina meninggal dunia dan 861 lainnya luka-luka akibat serangan rusia, hingga 7 Maret 2022,.

Hamianin menambahkan, jumlah korban mungkin akan semakin banyak karena faktor lain.

"Tidak banyak yang berpikir ke sini, tapi saat ini masih awal musim semi di Ukraina, dengan suhu sekitar 0 derajat di darat, orang- orang tanpa tempat menginap di malam hari bisa mati kedinginan," ungkapnya.

"Jadi apa pun, apa pun, penting. Berapa rupiah pun berharga," lanjut Hamianin.

Hamianin juga berharap agar warga Indonesia untuk selalu berhati-hati atas kabar yang dianggapnya mengandung unsur disinformasi dan propaganda Rusia.

"Anda bisa mengetahui banyak informasi yang benar. Kami meminta tolong analisis, tolong periksa dulu. Jangan percaya disinformasi ini dan kebohongan mengenai kejahatan perang," kata dia.

Baca juga: Tertahan karena Pertempuran, 9 WNI di Chernihiv Ukraina Berlindung di Bunker

"Kami menemukan banyak disinformasi dari pihak Rusia. Jika Anda mau memikirkannya, menganalisisnya, dan membandingkannya, Anda bisa menemukan hal yang tidak benar. Tolong beri perhatian yang besar untuk ini," jelas Hamianin.

Dalam lawatannya ke Muhammadiyah, ia mengaku membicarakan banyak hal, mulai dari nasib komunitas muslim Ukraina hingga penyelesaian perang dan bantuan terhadap para korban invasi Rusia di sana.

Hamianin berharap, Muhammadiyah dapat menjadi pihak yang menghimpun bantuan-bantuan tersebut dari seluruh penjuru Tanah Air.

"Saya punya contoh, saya punya teman di Indonesia yang mau berdonasi untuk kebutuhan kemanusiaan, tapi mereka tidak tahu bagaimana caranya," kata Hamianin.

"Kami berharap bahwa pimpinan Muhammadiyah akan bantu kita mengidentifikasi lembaga-lembaga amal, apa pun itu yang bisa menghimpun dana atau apa pun," lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengaku telah menyampaikan apa yang dapat Muhammadiyah lakukan untuk membantu masyarakat Ukraina yang saat ini mengalami kesulitan dan menjadi korban perang, termasuk dalam hal pengiriman bantuan.

Baca juga: Dubes Ukraina Sambangi Muhammadiyah, Bicara Bantuan buat Korban Perang

"Memang kami akan menyalurkannya melalui lembaga internasional dan tentu saja berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri. Kami belum bisa sampaikan bentuknya apa dan jumlahnya berapa. Kami harus sampaikan ke LazisMu dan Muhammaidyah Aid," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com