Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana Kecam Penyerangan KKB yang Tewaskan 8 Pekerja di Puncak Papua

Kompas.com - 06/03/2022, 19:09 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi V Kantor Staf Kepresidenan, Jaleswari Pramodhawardani mengecam penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menewaskan delapan pekerja PT Palaparing Timur Telematika di Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu (2/3/2022) sekitar pukul 13.00 WIT.

Para korban tewas mendapatkan serangan ketika memperbaiki Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel.

“Saya mengecam tindak pidana yang diduga dilakukan oleh KKB di Kabupaten Puncak, Papua. Seluruh korban sedang melaksanakan tugas mereka demi mempermudah akses komunikasi masyarakat,” kata Jaleswari dalam keterangan tertulis, Minggu (6/3/2022).

Baca juga: Pekerja Palapa Timur Telematika yang Selamat dari Penembakan KKB di Papua Berhasil Dievakuasi

Menurut dia, pekerjaan yang tengah dilakukan para korban justru mendukung kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan akses komunikasi dan konektivitas.

Selain itu, akses komunikasi tersebut akan memudahkan kegiatan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi warga, yang seharusnya didukung.

Jaleswari juga menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga dari para petugas PTT yang menjadi korban saat sedang melaksanakan tugasnya di area Puncak.

Baca juga: Penjelasan TNI soal Penyerangan KKB Tewaskan 8 Karyawan PTT di Puncak Papua

Menurut dia, para petugas sejatinya telah memperjuangkan persatuan dan kesatuan bangsa dengan menjaga jaringan konektivitas.

“Saya meminta agar para aparat terkait melakukan penegakan hukum secara tegas, tuntas, dan proporsional atas tindak pidana tersebut,” ucap dia.

Berdasarkan data Kantor Staf Presiden, sepanjang Januari-Februari 2022, tercatat setidaknya ada 7 dugaan tindak pidana yang dilakukan KKB pada beberapa distrik di Provinsi Papua.

Baca juga: Tanggapi Puan, Relawan Sebut Ganjar Anak Ideologis Soekarno

Kejadian-kejadian tersebut memakan total 18 korban, dengan 13 korban yang meninggal dunia dan 5 korban yang mengalami luka-luka, korban mencakup anggota TNI dan masyarakat sipil.

Sebagai informasi, terdapat satu pekerja yang selamat dari peristiwa penyerangn KKB berinisial NS. Ia telah dievakuasi oleh Tim Operasi Damai Cartenz 2022.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Gatot Repli Handoko mengungkapkan, seorang pekerja bernama Nelson Sarira berhasil dievakuasi pada Sabtu (5/3/2022) hari ini.

"Kurang dari dua jam, korban selamat atas nama Nelson Sarira berhasil dievakuasi oleh personel gabungan OPS Damai Cartenz," kata Gatot kepada wartawan, Sabtu (5/3/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com