KOMPAS.com - Dari banyak paham atau ideologi yang ada dan diakui keberadaannya di dunia, dua di antaranya adalah ideologi sosialisme dan liberalisme.
Ideologi itu sendiri adalah kumpulan ide atau gagasan.
Ideologi dianggap sebagai cara memandang sesuatu, sebagai akal sehat, atau sebagai serangkaian ide yang dikemukakan oleh kelas masyarakat yang lebih banyak kepada seluruh anggota masyarakat.
Lahirnya ideologi harus melalui proses berpikir yang menghasilkan aturan-aturan dalam kehidupan, termasuk proses lahirnya sosialisme dan liberalisme.
Meski keduanya sama-sama memiliki kecenderungan memisahkan urusan agama dan urusan negara, tetapi keduanya memiliki perbedaan yang sangat mencolok.
Baca juga: Demokrasi Liberal (1949-1959): Pengertian, Ciri-Ciri, dan Kegagalannya
Berikut perbedaan sosialisme dan liberalisme:
Poin Pembeda | Sosialisme | Liberalisme |
Gagasan | Sosialisme adalah ideologi di mana sistem sosial dan ekonomi ditandai dengan kepemilikan bersama atas alat-alat produksi. | Liberalisme adalah ideologi yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai yang utama. |
Prinsip Dasar | Rasa perhatian, simpati dan empati antar-individu tanpa memandang status. | Kebebasan berpikir individu, menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. |
Kepemilikan Sosial |
Merujuk ke koperasi, kepemilikan umum, kepemilikan negara, kepemilikan ekuitas, atau kombinasinya. |
Kebebasan mayoritas menjadi dasar utama atas kepemilikan sosial karena masyarakatnya tidak mengenal batasan. |
Keterlibatan Negara | Kemajuan ekonomi dan kesetaraan akan tercapai hanya jika kekuatan ekonomi dan politik sepenuhnya diserahkan kepada negara. | Kemajuan ekonomi dan kesetaraan tidak membutuhkan ketertiban menyeluruh dari negara, karena negara hanya boleh mengambil alih sebuah lembaga untuk memastikan warga negara secara bebas memperoleh manfaatnya. |
Sistem Ekonomi | Semua aspek ekonomi dianggap sebagai milik bersama, tetapi tidak berarti harus dimiliki sepenuhnya secara bersama. Boleh dimiliki secara prinadi dengan syarat digunakan secara sosialis. | Aspek ekonomi dijalankan dengan prinsip masyarakat pasar bebas atau free market, sehingga masyarakatnya menolak campur tangan pemerintah dalam perdagangan atau sektor ekonomi. |
Sistem Politik |
Sistem multipartai, karena setiap individu bebas mendirikan partai politik untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum. | Sistem multipartai, karena setiap individu bebas mendirikan partai politik untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum. |
Agama | Kebebasan beragama. |
Menjunjung tinggi sekulerisme, yaitu memisahkan urusan agama dengan negara. |
Contoh Negara | Brazil, Kanada, Perancis, Belanda | Austria, Belgia, Bulgaria, Jerman. |
Tokoh |
|
|
Referensi