JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, hingga saat ini, pihaknya mendeteksi 335 kasus Covid-19 akibat penularan subvarian BA.2 dari Omicron di Indonesia.
"Masih 335 kasus (BA.2) yang kita deteksi," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Jumat (4/3/2022).
Nadia mengatakan, gejala yang dialami oleh pasien Covid-19 dari subvarian Omicron BA.2 ini sama dengan varian Omicron yaitu pilek, batuk, sakit tenggorokan dan demam.
"Gejalanya sama dengan omicron dan subvarian lainnya," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Kemenkes melaporkan per Selasa (1/3/2022), ada 252 kasus Covid-19 akibat penularan subvarian BA.2 dari Omicron di Indonesia.
Baca juga: Luhut Sebut Negara Tetangga Tuding Indonesia Memanipulasi Data Kasus Omicron
Nadia sempat mengatakan, terkait informasi yang beredar yang menyebutkan bahwa subvarian BA.2 lebih cepat menular dan memiliki tingkat keparahan yang lebih tinggi, namun saat ini, subvarian yang mendominasi di dunia adalah BA.1.
Oleh karenanya, ia meminta masyarakat untuk kembali mewaspadai perkembangan kasus Covid-19 dari varian Omicron dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan dan vaksinasi.
"Dan 3T. Kuncinya adalah percepatan vaksinasi baik booster maupun vaksinasi primer yang harus kita selesaikan sesegera mungkin," ujarnya.
Baca juga: Perlukah Khawatir dengan Omicron Siluman? Ini Penjelasan Pakar
Nadia menambahkan, pihaknya menargetkan cakupan vaksinasi dosis lengkap dapat mencapai angka 70 persen sebelum memasuki bulan Ramadhan.
"Supaya kita bisa betul-betul di bulan Ramadan tahun ini melakukan berbagai aktivitas yang pernah kita lakukan," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.