Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pekerja Migran Ilegal, KSAL: Tangkap Sebelum Mereka Berangkat

Kompas.com - 02/03/2022, 16:24 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengeluarkan perintah kepada prajuritnya untuk menangkap calon pekerja migran Indonesia ilegal sebelum berangkat melalui jalur laut ke luar negeri.

Menurut Yudo, langkah ini dilakukan guna memberantas penyelundupan calon pekerja migran Indonesia ilegal ke luar negeri.

“Perintah saya memang tidak perlu menunggu berangkat, sebelum berangkat pun silakan tangkap,” tegas Yudo di sela-sela Rapim TNI AL Tahun 2022 di Mabesal, Jakarta, Rabu (2/3/2022).

Yudo menjelaskan bahwa perintah itu merujuk pada tugas TNI AL, yakni menjalankan tugas penegakan kedaulatan dan hukum di laut.

Baca juga: TNI AL Temukan Jenazah di Perairan Kuala Tanjung, Diduga Pekerja Migran Ilegal

Yudo menjelaskan, upaya penggagalan penyelundupan calon pekerja ilegal tidak hanya dilakukan di laut, tetapi juga di wilayah darat.

“Berkali-kali juga kita tidak hanya menangkap di darat saja. Kemarin saat patroli mereka juga banyak yang mengirim TKI (pekerja migran) ilegal ke Malaysia melalui laut dan sudah kita tangkap,” kata mantan Pangkogabwilhan I itu.

Setelah berhasil menggagalkan penyelundupan, Yudo mengatakan, prajuritnya selama ini langsung menyerahkan calon pekerja migran ilegal ke pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti.

Selain berkoordinasi dengan kepolisian, TNI AL juga berkoordinasi dengan pemerintah setempat mengenai hasil dari penggagalan penyelundupan calon pekerja migran ilegal.

Baca juga: Gerebek Tempat Penampungan, TNI AL Tangkap 75 Calon Pekerja Migran Ilegal di Sumut

“Tentunya kalau koordinasi dengan aparat terkait di daerah itu tugasnya para Komandan Lantamal dan Lanal ya saya yakin sudah koordinasilah,” imbuh dia.

Belakangan, TNI AL telah menggagalkan puluhan calon pekerja migran ilegal yang akan diberangatkan ke luar negeri.

Terbaru, TNI AL menggagalkan penyelundupn 22 calon pekerja migran Indonesia ilegal yang akan dikirim ke Malaysia di Kabupaten Bengkalis, Riau, Selasa (1/3/2022).

Sebanyak 22 calon pekerja migran ilegal ini terdiri atas 8 pria dan 14 perempuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Jelang Disidang Dewas KPK karena Masalah Etik, Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com