Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Sebut Subvarian Omicron BA.2 Lebih Menular

Kompas.com - 02/03/2022, 14:46 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar ilmu kesehatan dari Universitas Indonesia Tjandra Yoga Aditama mengatakan, hingga saat ini, varian Omicron B.1.1.529 sudah bermutasi menjadi berbagai bentuk yaitu BA.1, BA.1.1, BA.2 dan BA.3.

Ia mengatakan, saat ini, subvarian Omicron BA.1 mendominasi di dunia dan Indonesia. Namun, beberapa analisis menunjukkan bahwa BA.2 lebih cepat menular dari subvarian Omicron lainnya.

"Angkanya rata-rata BA.2 di dunia mencapai 21,09 persen dari semua Omicron, jadi satu dari lima Omicron di dunia sekarang ini adalah jenis BA.2. Tapi, sudah ada beberapa negara yang BA.2nya dominan, lebih dari 50 persen," kata Tjandra dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (3/3/2022).

Tjandra mencontohkan, beberapa negara dengan kasus Covid-19 didominasi BA.2 di antaranya adalah Brunei Darussalam, Filipina, Bangladesh, China, India, Nepal dan Pakistan.

Baca juga: Kemenkes: Ada 252 Kasus Covid-19 dari Subvarian BA.2 Omicron di Indonesia

"WHO memang menyebutkan bahwa prevalensi tertinggi BA.2 di antara keseluruhan terjadi di daerah Asia Tenggara, yaitu 44,7 persen," ujarnya.

Kendati demikian, Tjandra mengatakan, sejauh ini belum ada bukti yang menyatakan bahwa BA.2 menimbulkan sakit yang lebih berat.

Selain itu, data dari Afrika Selatan, Inggris dan Denmark menunjukkan bahwa keparahan penyakit akibat BA.1 dan BA.2 sama.

"Tapi publikasi pra-cetak 16 Februari 2022 dari Jepang yang berjudul 'Virological characteristics of SARS-CoV-2 BA.2 variant' menyebutkan nampaknya BA.2 dapat lebih berat. Uji coba pada binatang memang menunjukkan bahwa BA.2 dapat menimbulkan dampak klinik lebih berat, tapi belum terjadi pada manusia," tuturnya.

Lebih lanjut, Tjandra mengatakan, penelitian di Jepang menyebutkan bahwa pada infeksi BA.2 terjadi penurunan efektifitas obat antibodi monoklonal seperti sotrovimab.

Baca juga: Studi Ungkap Varian Omicron BA.2 Tak Naikkan Angka Rawat Inap

Di samping itu, lanjutnya, BA.2 tidak memiliki fenomena SGTF (S Gene Target Failure), sehingga penggunaan PCR SGTF menjadi terbatas dan diperlukan pemeriksaan menggunakan Whole Genome Sequencing (WGS).

"Indonesia perlu waspada dan mengambil langkah antisipasi yang tepat, kalau-kalau BA.2 juga akan meningkat di negara kita," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Nasional
MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

Nasional
Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com