Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Pelajaran Berharga Dari 2 Tahun Pandemi Covid-19

Kompas.com - 02/03/2022, 06:46 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang sudah berjalan dua tahun dan akan memasuki tahun ketiga menurut epidemiolog Dicky Budiman membuat pemerintah dan masyarakat menyadari pentingnya sistem kesehatan.

Menurut dia, dalam kilas balik dua tahun masa pandemi Covid-19 ada lima hal penting yang bisa dibenahi pemerintah untuk menghadapi situasi seperti saat ini.

Masalah pencegahan, kata Dicky, adalah poin pertama dari evaluasi strategi menghadapi Covid-19. Menurut dia, dalam aspek pencegahan di masa mendatang diharapkan tidak boleh ada lagi sikap meremehkan, atau merasa wabah akan cepat berakhir karena hal itu bakal mengundang permasalahan di kemudian hari.

"Selain itu, bicara pencegahan bukan hanya vaksinasi, tapi juga kebijakan yang memperkuat upaya pencegahan dari pusat sampai daerah," kata Dicky kepada Kompas.com, Selasa (1/3/2022).

Baca juga: Satgas: BOR Rumah Sakit Rujukan Covid-19 Alami Tren Penurunan

Langkah kedua, lanjut Dicky, adalah meningkatkan atau memperkuat kesetaraan akses atau keterjangkauan serta layanan untuk melindungi masyarakat. Khususnya pada kelompok rawan yang berisiko tinggi dari segi pekerjaan, kondisi tubuh, atau dari sisi geografis, lokasi, dan status sosial ekonomi.

Poin yang ketiga menurut Dicky adalah pemerintah seharusnya mulai meningkatkan strategi komunikasi risiko, termasuk membuat kebijakan yang responsif. Yang dimaksud Dicky dengan kebijakan responsif adalah pemerintah dalam membuat kebijakan sudah mengantisipasi dari jauh-jauh hari dan memperhitungkan risiko.

"Ini berbeda dengan kebijakan reaktif. Kalau reaktif begitu ada kejadian baru dibuat. Ini yang harus berubah. Hal itu yang akan membangun kepercayaan," ucap Dicky.

Lalu yang keempat menurut Dicky adalah meningkatkan manajemen data baik dari temuan kasus, sistem pelaporan kasus infeksi, orang yang sakit, maupun kematian. Menurut dia Indonesia masih lemah dalam hal ini, padahal pembenahan ketersediaan, pengolahan, dan validitas data adalah hal penting.

Baca juga: UPDATE 1 Maret: 539.214 Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia

"Data ini akan menjadi dasar kuat untuk mengkomunikasikan pada para pemimpin maupun masyarakat sehingga terbangun persepsi risiko," ucap Dicky.

Selain itu, lanjut Dicky, kekuatan data sangat penting karena menjadi salah satu panduan bagi para pengambil kebijakan untuk menjadi dasar pengambilan keputusan yang kuat. Selain itu, data juga berguna untuk memperkirakan masa depan dan menjadi modal untuk mengetahui apakah strategi yang diplih berjalan efektif.

Hal terakhir menurut Dicky adalah pemerintah harus berinvestasi dalam sistem kesehatan dan infrastruktur kesehatan masyarakat.

"Kalau tidak diperkuat atau kita malah membuat sistem baru, itu tidak akan berkelanjutan untuk ancaman ke depan. Kita tidak membangun ketangguhan, sistemnya tidak tangguh. Ini yang berbahaya," kata Dicky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Nasional
Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com