JAKARTA, KOMPAS.com - Artikel mengenai Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa positif Covid-19 menjadi pemberitaan yang ramai dibaca di Kompas.com pada Selasa (1/2/2022).
Akibat positif Covid-19, Jenderal Andika tak bisa memimpin Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri Tahun 2022 yang digelar di Markas Besar TNI, Jakarta.
Selain itu, berita pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan para istri personel TNI-Polri untuk tidak mengundang penceramah radikal juga ramai dibaca.
Pemberitaan populer lainnya adalah soal pro dan kontra wacana penundaan Pemilu 2024.
Berikut ulasan selengkapnya:
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mewakili Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memimpin agenda Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri Tahun 2022 di Markas Besar TNI, Jakarta, Selasa (1/3/2022).
Yudo mewakili Andika lantaran orang nomor satu di tubuh TNI itu tak hadir akibat terpapar Covid-19.
Hal ini diketahui setelah Presiden Joko Widodo yang turut hadir dalam agenda ini memberitahukan mengenai kondisi kesehatan Andika kepada peserta Rapim TNI-Polri Tahun 2022.
“Yang saya hormati Panglima TNI yang pagi hari ini diwakili oleh Kepala Staf Angkatan Laut karena beliau baru terkena Covid-19,” kata Jokowi dalam sambutannya di lokasi, Selasa.
Selengkapnya Baca juga: Panglima Andika Positif Covid-19, KSAL Wakili Pimpin Rapim TNI-Polri 2022
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan para istri personel TNI dan Polri untuk tidak mengundang penceramah radikal dengan mengatasnamakan demokrasi.
Presiden mengatakan, TNI dan Polri saat ini sudah harus berbenah, salah satunya berkaitan dengan arah kedisiplinan personel di masing-masing instansi tersebut.
"Ibu-ibu kita juga sama, kedisiplinannya juga harus sama. Enggak bisa, menurut saya, enggak bisa ibu-ibu (istri personel TNI-Polri) itu memanggil, ngumpulin ibu-ibu yang lain memanggil penceramah semaunya atas nama demokrasi," kata Jokowi saat memberikan pengarahan dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, Selasa (1/3/2022).
"Sekali lagi di tentara, di polisi tidak bisa begitu. Harus dikoordinir oleh kesatuan, hal-hal kecil tadi, makro dan mikronya. Tahu-tahu mengundang penceramah radikal, nah hati-hati," sambungnya.
Menanggapi pernyataan Jokowi, KSAL Laksamana Yudo Margono yang mewakili Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memimpin Rapim TNI-Polri menyatakan pihaknya akan melakukan introspeksi dari teguran Presiden.
Itu nanti menjadi teguran dan instrospeksi bagi kami TNI-Polri, khususnya TNI, AL, AD, AU, kita tekankan lagi supaya tidak terjadi seperti itu,” tegas Yudo.
Selengkapnya Baca juga: Jokowi Ingatkan Istri Personel TNI-Polri Tak Undang Penceramah Radikal