Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macet Parah di Puncak Bogor, Satgas Covid-19: Pemerintah Tak Larang Berkegiatan, tapi...

Kompas.com - 01/03/2022, 21:03 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kemacetan parah terjadi di jalur utama destinasi wisata Puncak, Bogor, Jawa Barat pada periode libur long weekend 27-28 Februari 2022. Puluhan ribu orang terjebak macet di kawasan tersebut saat itu.

Menanggapi kerumunan warga tersebut, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah tidak melarang masyarakat berkegiatan di luar rumah asalkan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Masyarakat boleh beraktivitas termasuk bermobilisasi jika berkomitmen menjaga protokol kesehatan baik saat sebelum dalam perjalanan, maupun saat sampai tujuan," kata Wiku dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (1/3/2022).

Namun, Wiku meminta masyarakat yang akan beraktivitas di luar rumah untuk mengatur skala prioritas. Misalnya, menunda perjalanan khususnya bagi kelompok rentan seperti lansia.

Baca juga: Polri Evaluasi Kemacetan Total di Puncak Bogor Akhir Pekan Lalu

"Masyarakat dapat menghindari tempat-tempat kerumunan untuk dikunjungi serta menunda perjalanan khususnya bagi lansia sebagai kelompok rentan," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, kemacetan terjadi di sejumlah titik di jalur puncak Bogor, mulai dari wilayah Cisarua sampai Megamendung Gunung Mas, atau dari Kebun Teh menuju Taman Safari.

Dilansir dari Kompas Regional, Senin (28/2/2022), Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin menuturkan bahwa faktor utama penyebab kemacetan dapat terjadi disebabkan peningkatan jumlah kendaraan akibat libur panjang, ditambah jalur yang relatif sempit untuk menampung seluruh kendaraan yang melintas.

Selain itu, terdapat juga kendaraan mogok di jalur yang sempit sehingga kemacetan lalu lintas semakin parah.

"Kebetulan mungkin karena libur panjang ya, terus volume kendaraan roda dua dan empat meningkat dan tadi siang (Minggu) sekitar jam 2 ada mobil mogok di enam titik yang berbeda, jadi terjadi penyempitan;" ucap Iman.

Baca juga: Jalur Puncak II Bisa Jadi Solusi Kemacetan Berjam-jam

"Jalur ke atas ini kan ada dua lajur, nah karena yang mobil mogok itu memakan sebagian lajur ke arah atas sehingga ada kendaraan yang melambung untuk melewati mobil mogok itu," kata ia melanjutkan.

Di samping itu, Iman juga menjelaskan bahwa kepadatan lalu lintas terjadi karena wisatawan yang mengendarai sepeda motor banyak berhenti di bahu jalan sehingga menghambat arus pergerakan kendaraan.

"(Motor membludak) Iya itu juga karena memang lumayan banyak. Dan kebetulan dekat ke arah mobil mogok itu, sehingga penyempitan tak terhindarkan dan membuat kemacetan yang cukup lama," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com