Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Partisipasi Politik di Negara Demokrasi

Kompas.com - 28/02/2022, 04:45 WIB
Issha Harruma,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.comDi negara dengan sistem politik demokrasi, partisipasi politik menjadi hak bagi setiap warga negara. Partisipasi politik menjadi hal yang sangat penting bagi jalannya demokrasi.

Menurut Herbert McClosky, partisipasi politik adalah kegiatan sukarela dari masyarakat dalam mengambil bagian dari proses pemilihan penguasa, dan secara langsung atau tidak, terlibat dalam pembentukan kebijakan umum.

Partisipasi politik berkaitan erat dengan kesadaran politik.

Masyarakat yang berpartisipasi dalam politik sadar bahwa tindakan mereka dapat memberikan pengaruh dalam dunia perpolitikan dan penyelenggaraan pemerintahan.

Para ahli berpendapat, partisipasi politik di negara demokrasi merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela dan tanpa paksaan dari pihak mana pun.

Meskipun, dalam praktiknya, setiap kegiatan partisipasi tetap ada tekanan atau manipulasi dari kelompok tertentu.

Baca juga: Esensi Demokrasi Pancasila

Semakin banyak partisipasi masyarakat di dalam negara demokrasi pun dinilai semakin lebih baik.

Tingginya tingkat partisipasi menunjukkan bahwa masyarakat mengikuti masalah politik, memahami serta ingin terlibat dalam kegiatannya.

Hal ini juga menunjukkan bahwa pemerintah memiliki legitimasi yang tinggi.

Dengan tingginya partisipasi masyarakat, berbagai kebijakan yang dibuat pemerintah dapat mengakomodir kebutuhan masyarakat.

Sebaliknya, partisipasi masyarakat yang rendah merupakan pertanda yang kurang baik.
Ini dapat menunjukkan bahwa banyak masyarakat yang tidak peduli terhadap masalah kenegaraan.

Rendahnya partisipasi masyarakat juga menjadi tanda legitimasi pemerintah yang rendah.

Pemerintah akan menjadi kurang tanggap terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat karena mereka tidak memberikan pendapat.

Akibatnya, kebijakan dibuat cenderung untuk melayani kepentingan beberapa kelompok saja.

Bentuk partisipasi yang paling mudah diukur adalah keterlibatan warga negara dalam pemilihan umum (Pemilu).

Dari hasil Pemilu, dapat diketahui jumlah warga negara yang menggunakan suaranya untuk memilih.

Namun, jumlah pemilih dalam Pemilu ini hanya gambaran kasar terhadap partisipasi politik masyarakat.

Partisipasi masyarakat masih perlu diukur dari kegiatan lain, seperti keterlibatan dalam organisasi politik, organisasi profesi dan lain-lain.

 

Referensi:

  • Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
  • Surbakti, Ramlan. 2010. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Grasindo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com