JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizasyah mengatakan, pihaknya belum berencana untuk menonaktifkan aktivitas di KBRI di Kota Kiev, Ukraina meski saat ini kondisi di negara tersebut sedang tidak kondusif.
"Sejauh ini belum ada rencana untuk menutup atau menonaktifkan aktivitas KBRI, kalaupun kondisi di Kiev tidak lagi kondusif," kata Teuku dalam konferensi pers secara virtual, Sabtu (26/2/2022).
Namun, Teuku mengatakan, pemerintah tengah memikirkan pengalihan kegiatan KBRI dari Kota Kiev ke tempat lain yang kondisinya lebih aman.
Baca juga: Pemerintah Siapkan Pesawat dan Tim Evakuasi untuk Bawa WNI Keluar Ukraina
"Untuk pelaksanaan kegiatan KBRI tengah dipikirkan untuk kita mengalihkan kegiatan di tempat lainnya yang lebih bisa dipastikan tingkat keamanannya," ujarnya.
Adapun Kemenlu melaporkan ada 153 orang Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada tersebar di beberapa wilayah di Ukraina. Ratusan WNI ini dalam kondisi selamat dan aman.
"Mereka saat ini semuanya Alhamdulillah dalam kondisi aman dan selamat dan telah berada di beberapa titik save house yang telah disiapkan oleh KBRI," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kemenlu Judha Nugraha dalam kesempatan yang sama.
Judha mengatakan, pemerintah terus berkomunikasi dengan WNI dan mengimbau untuk segera melaporkan diri ke KBRI guna melengkapi data-data untuk proses evakuasi lebih lanjut.
Ia mengatakan, dalam kondisi saat ini, pihaknya sudah menetapkan titik-titik aman yang bisa dikunjungi WNI.
Baca juga: Kemenlu: 153 WNI di Ukraina Aman dan Selamat, Ada di Safe House KBRI
Kemudian, bagi mereka yang kesulitan untuk mendapatkan transportasi menuju titik aman dapat melaporkan diri untuk dilakukan penjemputan.
"Sedangkan untuk Warga Negara Indonesia yang ada di selatan Ukraina yaitu ada di Odesa ,kita juga meminta mereka berkumpul di sana di beberapa titik dan juga yang ada di Lviv itu kota yang dekat dengan perbatasan Polandia," ujarnya.
Judha juga mengatakan, pihaknya juga menyiapkan tim konseling psikologis bagi WNI yang selama serangan militer takut dengan bunyi ledakan bom dan bunyi sirine.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.