JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri membuka kemungkinan untuk mengevakuasi 138 warga negara Indonesia (WNI) di Ukraina.
Hal ini menyusul serangan Rusia ke sejumlah kota besar di Ukraina pada Rabu (23/2/2022) waktu setempat.
Direktur Perlindungan WNI Kemenlu Judha Nugraha mengatakan, pemerintah telah menyiapkan rencana kontigensi dan disesuaikan dengan situasi terkini Ukraina.
Sebagai langkah awal, 138 WNI tersebut diminta untuk berkumpul di KBRI di Kiev.
Baca juga: Komentar Sejumlah Pakar Setelah Rusia Serang Ukraina
"Saat ini prioritas utama adalah keselamatan WNI. Jadi kita akan pastikan dahulu mereka dalam lokasi yang aman, dalam hal ini KBRI di Kiev, itu prioritas kami," kata Judha dalam press briefing yang dilakukan secara virtual, Kamis (23/2/2022).
Judha pun mengatakan, saat ini pihaknya terus memantau perkembangan situasi dan membuka kemungkinan bila dipandang perlu untuk melakukan evakuasi hingga pemulangan WNI ke Indonesia.
"Kami akan mengikuti perkembangan terakhir dan melakukan evaluasi dari menit ke menit situasi yang ada. Sama seperti pola-pola sebelumnya, kalau dipandang perlu untuk melakukan evakuasi ke Indonesia, kita akan lakukana," kata Judha.
Seperti diketahui, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (23/2/2022) mendeklarasikan perang dengan Ukraina, menurut laporan dari New York Post. Putin mengeklaim Rusia sedang melakukan operasi militer khusus untuk mendemiliterisasi Ukraina.
Tak lama setelah pidato Putin di televisi yang ditayangkan sebelum pukul 6 pagi waktu setempat, suara ledakan terdengar di Kramatorsk, Ukraina, diikuti laporan suara ledakan atau tembakan artileri di Kharkiv, Odessa, Mariupol, dan ibu kota Kiev, semuanya kota besar di Ukraina.
Baca juga: Rusia Mulai Gempur Ukraina, Indonesia Minta Persoalan Diselesaikan Secara Damai
Pemerintah Indonesia pun telah menyatakan keprihatinan atas serangan militer yang dilakukan oleh Rusia ke Ukraina.
Juru Bicara Kemenlu RI Teuku Faizasyah menyatakan, konflik bersenjata yang terjadi di wilayah Ukraina berisiko membahayakan keselamatan rakyat.
"Pertama, prihatin atas eskalasi konflik bersenjata di wilayah Ukraina yang sangat membahayakan keselamatan rakyat dan berdampak bagi perdamaian di kawasan," kata Faizasyah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.