Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hobi Golf Ibnu Sutowo dan Wawancara Media Asing yang Jadi Masalah

Kompas.com - 21/02/2022, 23:08 WIB
Elza Astari Retaduari

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok Dirut Utama pertama Pertamina, Ibnu Sutowo yang sedang ramai dibicarakan diketahui memiliki hobi bermain golf. Bahkan kakek mertua artis peran Dian Sastro itu sempat ikut turnamen Golf di tengah skandal kasus korupsi Pertamina yang menyeret dirinya.

Hobi golf Ibnu Sutowo pernah diungkapkan oleh mantan petinggi TNI itu usai tak lagi menjabat sebagai Dirut Pertamina.

Melansir pemberitaan Harian Kompas, Ibnu Sutowo mengaku sempat rehat dari dunia bisnis setelah tak lagi bekerja di Pertamina sejak dilengserkan Presiden Soeharto pada 1976. Ia lalu bersama anak-anaknya kembali membangun kegiatan usahanya.

Di sela-sela mengurus bisnis, Ibnu juga gemar bermain golf. Jadwal kerjanya juga tergolong singkat, yakni mulai pukul 09.00 sampai 13.00.

"Tiap sore main golf di Jagorawi dan Pondok Indah selama 2 jam," kata Ibnu Sutowo seperti dikutip Kompas.com dari arsip Harian Kompas, Senin (21/2/2022).

Baca juga: Penghormatan Terakhir Megawati Hingga Prabowo Saat Ibnu Sutowo Tutup Usia

Bahkan kegemaran Ibnu Sutowo terhadap olahraga membuatnya menggelar pertandingan merebutkan Piala Ibnu Sutowo sejak tahun 1984.

Harian Kompas edisi 4 Oktober 1987 memberitakan Ibnu Sutowo menyerahkan Piala kepada perwakilan Kelapa Gading Sport Club yang langganan menjadi pemenang turnamen Piala Ibnu Sutowo.

Ibnu Sutowo juga dianggap berjasa dalam penataan kembali organisasi Pelti (Persatuan Lawn Tenis Indonesia), yang kini bernama Persatuan Tenis Seluruh Indonesia. Ia menjadi Ketua Umum Pelti sejak 1958 hingga 1962.

Ibnu Sutowo pun sempat terbang ke Amerika Serikat untuk mengikuti turnamen golf di California pada Februari 1977.

Kedatangan Ibnu Sutowo di AS juga disebut untuk menghadapi tuntutan dari US Securities and Exchanges Commision (SEC) atau Komisi Saham dan Bursa AS.

Baca juga: Kisah Ibnu Sutowo Dipecat Soeharto dan Korupsi Pertamina yang Nyaris Bangkrutkan Negara

Tuntutan SEC ini terkait proyek sampingan Pertamina, yaitu pembangunan restoran Ramayana di New York. Kabar ini menjadi rentetan skandal dugaan korupsi Ibnu Sutowo dan baru terkuak tahun 1977 setelah dokter militer itu dicopot dari posisi Dirut Pertamina.

Saat itu SEC menyatakan Ibnu memeras 54 perusahaan dan sejumlah individu di AS sebesar 1,2 juta Dolar AS atau saat itu setara Rp 456,5 juta. Ibnu dituduh menggunakan uang yang diperolah dari berbagai perusahaan dan individu itu digunakan untuk modal restoran Ramayana di New York.

Restoran yang menawarkan kuliner Indonesia itu disebut dibuka dengan tujuan menarik pemodal sekaligus meningkatkan citra Indonesia di AS.

SEC menyatakan Ibnu Sutowo dan Pertamina tidak mendaftarkan saham usaha restoran itu ke lembaga mereka, yang menurut undang-undang di AS adalah hal yang wajib dilakukan. Mereka kemudian membawa perkara itu ke pengadilan federal.

Menurut laporan SEC, Ibnu 'memalak' sejumlah perusahaan asing itu dengan mengontak perwakilan mereka melalui telepon dengan 'mengancam' akan mengutak-atik konsesi daerah tambang minyak mereka di Indonesia. Alhasil, para perusahaan itu terpaksa membeli saham restoran Ramayana.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com