JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan rencana transisi dari pandemi Covid-19 menjadi endemi.
Ia mengatakan, transisi dilakukan secara bertahap dengan indikator kesehatan, ekonomi, dan sosial budaya.
Selain itu, proses transisi juga akan menerapkan prinsip kehati-hatian.
"Tadi malam kami panjang lebar berbicara dengan pakar, epidemiologi ataupun kesehatan, untuk sampai pada kesimpulan ini dan terus melakukan evaluasi status endemi ke depan," kata Luhut dalam konferensi pers hasil evaluasi PPKM secara daring, Senin (21/2/2022).
Ia pun memaparkan beberapa indikator yang digunakan pemerintah sebagai pijakan pra kondisi endemi.
Baca juga: Luhut: Dari 2.484 Pasien Meninggal, 73 Persen di Antaranya Belum Vaksinasi Lengkap
Indikator tersebut yakni tingkat kekebalan masyarakat yang tinggi, jumlah kasus yang rendah dengan menggunakan indikator Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), serta kapasitas respons fasilitas kesehatan yang memadai maupun surveilans aktif.
Selain itu, indikator terakhir yakni prakondisi endemi terjadi dalam rentang waktu yang panjang dan stabil.
"Usulan konsep kriteria indikator transisi dari pandemi ke endemi akan disempurnakan dengan pakar dan ahli di bidangnya," kata Luhut.
Sebelumnya, Luhut juga mengungkapkan, pemerintah mempelajari kasus di berbagai negara untuk menentukan model terbaik dalam penanganan pandemi.
Ia pun mengatakan, beberapa negara seperti Inggris, Denmark, dan Singapura telah melakukan pelonggaran untuk transisi endemi.
Baca juga: Luhut: Indonesia Tak Perlu Latah Ikut-ikutan Transisi ke Kondisi Endemi
"Kita tidak perlu latah atau ikut-ikutan seperti negara-negara tersebut," jelas Luhut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.