JAKARTA, KOMPAS.com - Yulianto Sudrajat terpilih sebagai komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI periode 2022-2027.
Ia terpilih bersama 6 komisioner KPU lainnya setelah mengikuti proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) yang digelar Komisi II DPR, Rabu (16/2/2022).
Ada 14 nama yang mengikuti uji kelayakan dan kepatutan. Namun, hanya 7 yang dipilih menjadi komisioner KPU RI.
Selain Yulianto, enam orang yang ditetapkan sebagai komisioner KPU RI yakni Hasyim Asyari, Mochammad Afifuddin, Betty Epsilon Idroos, Parsadaan Harahap, Idham Holik, dan August Mellaz.
Baca juga: Pemilihan Anggota KPU-Bawaslu 2022-2027 Dinilai Tak Transparan
Setelah ini, nama Yulianto dan 6 anggota KPU RI terpilih lainnya akan diserahkan ke Presiden Joko Widodo untuk selanjutnya dilantik.
Berikut profil Yulianto Sudrajat.
Sejak tahun 2018 Yulianto menjabat sebagai Ketua KPU Provinsi Jawa Tengah (Jateng). Jabatan itu seharusnya baru berakhir pada 2023.
Dikutip dari laman resmi KPU Jawa Tengah, Yulianto mendapat gelar magister dari jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS).
Sebelum terjun ke bidang kepemiluan, Yulianto merupakan wartawan Radar Jember. Pria kelahiran Sukoharjo, 9 Juli 1973 itu lantas melanjutkan karier sebagai Deputy Branch Manager PT Tiga Serangkai Surakarta selama 2003-2007.
Setelahnya, barulah ia menjabat sebagai Komisioner KPU Kabupaten Sukoharjo selama dua periode, yakni 2008-2013 dan 2013-2018.
Dari situ, ia beralih ke KPU Provinsi Jawa Tengah, hingga akhirnya menjabat sebagai ketua.
Ketika mengikuti uji kelayakan dan kepatutan di DPR, Rabu (16/2/2022), Yulianto mengungkap bahwa dia berencana melakukan kegiatan sosialiasi pemilu kepada pemilih menggunakan meme hingga komik kepemiluan.
Yulianto mengatakan, berbagai konten sosialiasi ini dapat disebarluaskan dengan melibatkan influencer, baik perseorangan maupun lembaga.
"Kegiatan sosialiasi kepemiluan dapat berupa pembuatan video animasi, games kepemiluan berbasis android atau IOS, desain yang kekinian, komik kepemiluan, meme dan video tutorial mengenai pelaksanaan tahapan. Konten sosialiasi ini dapat disebarluaskan melalui influencer dan jaringan internal KPU," kata Yulianto.
Menurut Yulianto, sosialiasi pemilu berbasis digital merupakan solusi yang sangat sesuai dengan realitas masyarakat saat ini.
Baca juga: Komisioner KPU-Bawaslu Terpilih Diharap Bisa Buktikan Independensi Dirinya
Selain itu, dia menyatakan, perlu ada penguatan pendidikan pemilih pemula. Caranya, dengan membentuk kurikulum pendidikan pemilih melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Yulianto mengatakan, KPU akan bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
"Hal ini sebagai bentuk ikhtiar terhadap pendidikan demokrasi sejak dini," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.