Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena "Asap" Pesawat yang Kerap Dihubungkan dengan Teori Konspirasi Senjata Biologis Chemtrail

Kompas.com - 17/02/2022, 06:21 WIB
Elza Astari Retaduari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Fenomena contrail atau condensation trail yang menyerupai "asap" dari pesawat sering kali dihubungkan oleh teori mengenai chemtrail (chemical trail) atau jejak zat kimia di langit.

Berbagai jejak contrail pesawat, khususnya dari pesawat tempur, belakangan banyak diviralkan sebagai bentuk dari chemtrail.

Chemtrail sendiri adalah teori yang menyebut pemerintah atau pihak tertentu melakukan misi rahasia dengan menyebarkan zat kimia beracun ke atmosfer dari pesawat.

Mereka yang percaya dengan teori ini berspekulasi chemtrail merupakan jejak senjata biologis yang disebar untuk melakukan hal-hal buruk seperti penyebaran virus, dilakukan untuk mengurangi penduduk bumi, bahkan sebagai pengendali pikiran.

Baca juga: [HOAKS] Omicron Bukan Virus tetapi Efek Keracunan Chemtrail

"Tidak terbukti. Jadi memang sangat lemah (keakuratan informasi soal chemtrail). Baik dari penelitian, referensi, itu lemah sekali bahwa ada bahan kimia yang disebar begitu," ungkap Kepala Sub Bidang Layanan Informasi Penerbangan BMKG, Ismanto Heri saat dihubungi, Rabu (16/2/2022).

Ismanto menegaskan, jejak asap putih di langit yang sering terlihat adalah contrail atau jejak kondensasi pesawat terbang.

Menurutnya, contrail tercipta karena pengembunan udara dari asap pesawat yang mengandung keluaran sampingan berupa uap air, mengalami kondensasi akibat suhu udara atmosfer yang dingin sehingga terbentuk jejak di belakang pesawat.

"Kami melihatnya itu adalah fenomena awan yang muncul di belakang pesawat, bentuknya seperti garis. Dan itu biasa terjadi," jelas Ismanto.

Ismanto pun bisa memastikan, bahwa tak pernah ada chemtrail di Indonesia. "Dari diskusi dan penelitian, memang belum ditemukan. Dari kami tidak menemukan itu (chemtrail untuk senjata). Tidak terbukti," tegasnya.

Baca juga: Ada Isu Jakarta Digempur Chemtrail untuk Tebar Omicron, Begini Jawaban Otoritas

Ia mengatakan, akan terlihat perbedaan apabila memang zat kimia dilepaskan dari pesawat.

"Secara umum bahan-bahan kimia yang dilepaskan dengan sengaja memiliki jejak tidak setegas contrail, baik dari sebaran dan warna," ungkap Ismanto.

Melansir pemberitaan surya.co.id tanggal 15 Juli 2011, teori chemtrail sudah ada sejak tahun 1996. Sama seperti di Indonesia, di berbagai belahan dunia, jejak asap di langit dari pesawat kerap dihubungkan dengan teori chemtrail.

Penganut teori konspirasi di Amerika Serikat, Jeff Rense punya anggapan chemtrail sengaja disemprotkan oleh pemerintah mereka untuk mengendalikan populasi atau dengan kata lain, untuk mengurangi jumlah manusia secara diam-diam.

Ada juga yang menyebut chemtrail merupakan sebuah eksperimen penelitian. Namun lembaga resmi Pemerintah AS yang berkaitan dengan sains dan angkasa menepis keras teori konspirasi tersebut.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Soal Pengembalian Uang Rp 40 Juta ke KPK, Nasdem: Nanti Kami Cek

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Kubu Anies-Muhaimin Minta 4 Menteri Dihadirkan Dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com