Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayoritas Pasien Meninggal Non-lansia dan Tanpa Komorbid, Kemenkes: Menunda ke RS dan Baru Satu Kali Vaksin

Kompas.com - 09/02/2022, 17:54 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, penyebab sebagian besar pasien Covid-19 non lansia dan tanpa memiliki penyakit penyerta (komorbid) meninggal dunia adalah gejala Covid-19 yang dialami berat.

Selain itu, kata dia, pasien dengan rata-rata usia di atas 50 tahun itu baru mendapatkan vaksinasi dosis pertama.

"Rata-rata usia pasien ini di atas 50 tahun, pasien menunda gejala Covid-19 sampai berat dulu dan baru divaksinasi satu kali," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Rabu (9/2/2022).

Baca juga: Luhut: 69 Persen Kasus Covid-19 Meninggal Belum Divaksin

Nadia mendorong masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi Covid-19 sampai dosis lengkap atau dosis kedua dan segera memeriksakan diri apabila memiliki gejala Covid-19.

"Dan kita juga akan terus mempercepat vaksinasi Covid-19," ujarnya.

Lebih lanjut, Nadia mengatakan, pasien Covid-19 yang meninggal karena memiliki komorbid juga cukup banyak.

Ia mengatakan, komorbid yang harus diwaspadai karena dapat menyebabkan penyakit yang parah hingga kematian yaitu hipertensi, diabetes dan jantung.

"Komorbid biasanya parah yaitu hipertensi, diabetes dan jantung dan tidak terkontrol," ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, Kemenkes merilis data kumulatif pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit selama periode 21 Januari sampai 6 Februari 2022.

Berdasarkan data tersebut, dari total 36.885 orang pasien Covid-19 dirawat di rumah sakit, sebanyak 30 persen atau 11.210 pasien tanpa gejala dan 40 persen atau 14.923 pasien bergejala ringan.

Baca juga: Kemenkes: 4.515 Kasus Omicron di Indonesia, 2.008 Transmisi Lokal

Kemudian, sebanyak 15.292 orang masih menjalani perawatan, 21.237 orang sudah dinyatakan sembuh dan 356 orang meninggal dunia.

Data yang sama menunjukkan bahwa mayoritas pasien Covid-19 yang meninggal dunia merupakan kelompok non-lansia yaitu sebanyak 56 persen. Sementara persentase angka kematian pada lansia sebanyak 44 persen.

Data Kemenkes juga menunjukkan, pasien Covid-19 yang meninggal dunia sebagian besar belum mendapatkan vaksinasi lengkap yaitu sebanyak 69 persen dan 31 persen sudah divaksinasi.

Selanjutnya, sebagian besar pasien Covid-19 yang meninggal dunia merupakan kelompok tanpa penyakit penyerta atau komorbid sebanyak 58 persen, dan angka kematian Covid-19 dengan komorbid sebanyak 42 persen.

Baca juga: Bagaimana Cara Menentukan Infeksi Omicron? Ini Penjelasan Kemenkes

Di samping itu, data Kemenkes menunjukkan, dari 58 orang pasien Covid-19 bergejala berat/kritis di RS Vertikal, sebanyak 50 persen memiliki komorbid dan 50 persen tidak memiliki komorbid.

Selain itu, sebanyak 53 persen pasien yang bergejala berat di RS Vertikal merupakan kelompok non lansia dan 47 persen berasal dari kelompok lansia.

Terakhir, dari 58 orang pasien Covid-19 bergejala berat/kritis di RS Vertikal, 60 persen pasien belum mendapatkan vaksinasi lengkap dan 40 persen sudah divaksin lengkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com